Search
Close this search box.

Jenis Prostatitis, Berisiko Kemandulan Lho!

Prostatitis | Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan

Prostatitis biasa disebut sebagai peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat. Peradangan tersebut dapat muncul secara tiba-tiba. Namun, ada pula kondisi peradangan kelenjar prostat yang berlangsung secara bertahap dalam durasi lama.

Gangguan peradangan kelenjar prostat hanya dapat terjadi pada pria. Penyakit ini secara khusus menyerang kelenjar prostat yang memiliki fungsi dalam memproduksi sel sperma. Gangguan pada organ ini bisa berdampak serius, termasuk di antaranya adalah kemandulan.

penyakit prostatitis

Jenis Prostatitis dan Gejalanya

Terdapat 4 jenis gangguan peradangan kelenjar prostat. Masing-masing jenis gangguan tersebut memiliki gejalanya tersendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis prostat tersebut beserta dengan gejalanya:

1. Prostatitis Bakteri Akut

Jenis peradangan kelenjar prostat yang pertama adalah prostatitis bakteri akut. Kondisi ini bisa terjadi ketika terdapat bakteri yang menyebabkan infeksi pada kelenjar prostat. Gangguan peradangan prostat bakteri akut ini bisa datang secara tiba-tiba.

Ada beberapa gejala yang bisa Anda kenali dari prostatitis bakteri akut, di antaranya:

  • Sering merasa ingin buang air kecil, tetapi urine yang keluar ternyata sangat sedikit

  • Demam tinggi

  • Tubuh terasa menggigil

  • Mengalami permasalahan buang air kecil

  • Muncul rasa sakit di pangkal penis atau bagian belakang skrotum

  • Urine terlihat keruh

Prostatitis bakteri akut merupakan gangguan kesehatan yang cukup berbahaya. Oleh karena itu, ketika Anda mendapati adanya gejala seperti yang telah disebutkan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter kulit dan kelamin terdekat.

2. Prostatitis Bakteri Kronis

Kasus prostatitis bakteri kronis sangat umum terjadi pada pria dewasa. Dibandingkan dengan kasus akut, kondisi ini relatif lebih ringan. Hanya saja, infeksi bakteri dapat berlangsung dalam jangka panjang, mencapai beberapa bulan. Penderitanya pun bisa mengalami gangguan ini setelah sebelumnya terkena urinary tract infection (UTI) atau bakteri akut.

Gejala pada gangguan prostatitis bakteri kronis sangat sulit dideteksi. Alasannya, karena gejala tersebut bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba. Secara umum, gejala yang bisa terjadi pada penderita penyakit ini di antaranya adalah:

  • Perasaan tiba-tiba ingin buang air kecil, umumnya terjadi saat tengah malam

  • Muncul rasa sakit saat buang air kecil

  • Terasa sakit setelah ejakulasi

  • Nyeri pada punggung bagian bawah

  • Rektum yang terasa sakit

  • Bagian belakang skrotum “terasa berat”

  • Air mani yang terlihat bercampur dengan darah

  • Mengalami kesulitan buang air kecil

3. Prostatitis Kronis

Berikutnya adalah prostatitis kronis yang merupakan jenis peradangan kelenjar prostat yang paling sering terjadi. Gejala yang muncul akibat penyakit ini sangat mirip dengan prostat bakteri. Hanya saja, ketika menjalani proses diagnosis lebih lanjut, tidak ditemukan bakteri yang menyebabkan infeksi kelenjar prostat.

Penyakit ini kerap pula mengenal sebagai chronic pelvic pain atau nyeri panggul kronis. Para ahli kesehatan tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya prostatitis kronis. Namun, ada beberapa faktor yang teranggap sebagai pemicunya, di antaranya adalah stres, cedera secara fisik, serta nerve pain.

Gejala utama yang bisa diketahui dari prostatitis kronis adalah rasa sakit yang bertahan lebi dari 3 bulan setidaknya pada salah satu bagian berikut:

  • Penis, biasanya pada bagian ujung

  • Skrotum

  • Area sekitar skrotum dan rektum

  • Bagian bawah perut

Sebagai tambahan, penyakit ini juga menimbulkan rasa sakit saat buang air kecil atau ejakulasi. Pada beberapa kasus, penderita prostatitis kronis kerap mengalami kesulitan dalam menahan buang air kecil. Apalagi, intensitas buang air kecil bisa sangat meningkat, lebih dari 8 kali sehari.

4. Prostatitis Tanpa Gejala

Terakhir, ada pula asymptomatic prostatitis yang bisa terjadi tanpa ada gejala apa pun. Anda hanya bisa mengetahuinya ketika melakukan pemeriksaan ke dokter. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Faktor Risiko

Pada beberapa kondisi, beberapa orang akan mempunyai tingkat risiko terkena peradangan kelenjar prostat lebih tinggi terbanding orang lain. Beberapa kondisi tersebut di antaranya adalah:

  • Pernah mengalami UTI

  • Pernah menderita cedera pada area selangkangan

  • Terbiasa menggunakan kateter

  • Pernah menjalani biopsi prostat

  • Penderita HIV/AIDS

  • Menderita pembesaran kelenjar prostat

  • Pernah mengalami prostat

Komplikasi dan Cara Pencegahan

Ketika prostatitis dibiarkan tanpa ada perawatan, penderitanya bisa mengalami risiko komplikasi sebagai berikut:

  • Epididimitis

  • Kesulitan buang air kecil

  • Terjadi penyebaran infeksi melalui saluran darah

  • Disfungsi seksual

  • Muncul kumpulan nanah atau abses pada kelenjar prostat

  • Kualitas air mani yang mengalami penurunan serta kemandulan

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya prostatitis, di antaranya adalah:

  • Menjaga pola hubungan seksual yang sehat dan aman

  • Minum banyak air putih

  • Membersihkan area kelamin dengan rutin

  • Olahraga rutin

  • Menghindari kebiasaan duduk yang terlalu lama

  • Mengelola stres

Nah, itulah penjabaran lengkap terkait prostatitis. Penyakit ini memang tidak mengancam nyawa. Namun, keberadaannya dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Untuk terhindar dari penyakit ini, yuk manfaatkan konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin dari Klinik Pandawa. Praktis, bisa konsultasi online, lho!

Share: