10 Jenis-jenis Penyakit Kulit yang Wajib Anda Waspadai

Jenis-jenis penyakit kulit merupakan salah satu hal yang wajib sekali diketahui oleh banyak orang. Meskipun tampak serupa, kenyataannya sejumlah jenis penyakit kulit memiliki perbedaan. Semakin Anda mengenal jenisnya, maka Anda bisa membedakan dan bisa mengobatinya.

Lantas apa saja jenis-jenis penyakit kulit yang wajib Anda waspadai? Seperti apa ciri-cirinya? Berikut pembahasan lengkapnya mengenai jenis-jenis penyakit kulit yang wajib Anda waspadai.

1. Jerawat (Acne Vulgaris)

Jerawat adalah salah satu gangguan kulit paling umum namun bisa menjadi sumber kecemasan bagi remaja. Selain pada orang dewasa, jerawat juga bisa terjadi pada orang dewasa. Biasanya jerawat disebabkan oleh penyumbatan folikel rambut dan kelenjar minyak (sebaceous) di kulit yang dipicu oleh berubahnya hormone.

Jerawat tidak hanya mengacu pada jerawat di wajah namun juga komedo, nodul, kista. Selain di wajah, beberapa orang bisa punya jerawat di bagian tubuh lainnya seperti dada dan punggung.

Datang ke dokter kulit untuk mengobati jerawat sangat penting karena jika dibiarkan jerawat bisa menyebabkan bekas luka permanen serta bintik gelap di wajah. Bahkan untuk kasus yang parah dibutuhkan operasi.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

2. Dermatitis Atopik (Eczema)

Dermatitis atopic merupakan salah satu bentuk eksim yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penyebabnya tidak diketahui meskipun beberapa peneliti percaya jika dermatitis atopic disebabkan karena faktor lingkungan, genetic, atau sistem ketebalan tubuh yang terganggu.

Umumnya dermatitis atopik muncul di wajah, kaki, lipatan kulit, dan tangan. Ketika penyakit ini terjadi, maka kulit akan menjadi kering, gatal, dan bersisik. Menggaruk kulit akan menyebabkan kulit menjadi tebal.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

3. Shingles (Herpes Zoster)

Shingles atau herpes zoster akan membuat ruam merah melepuh yang bisa muncul di tubuh Anda. Demam, sakit kepala, serta kekelahan bisa terjadi juga. Herpes zoster biasanya disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air yaitu virus varicella zoster.

Jika Anda pernah menderita cacar air, maka Anda berisiko terkena herpes zoster karena virus cacar air tidak aktif di sistem saraf Anda selama bertahun-tahun. Di Amerika Serikat, vaksin herpes zoster terseida.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

4. Biduran (Urtikaria)

Biduran adalah salah satu jenis-jenis penyakit kulit yang bisa terjadi pada tubuh. Biasanya makanan, obat-obatan, dan gigitan serangga bisa menjadi penyebab biduran. Meski tergolong sepele, biduran ternyata bisa memeranguhi pernapasan Anda dalam kondisi yang parah.

Biasanya biduran bisa hilang dalam dua sampai empat jam meskipun beberapa orang bisa mengalami gatal hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Menghindari pemicunya merupakan salah satu strategi terbaik untuk mencegah biduran. Namun jika Anda tidak bisa menghindarinya, Anda bisa menggunakan antihistamin OTC seperti loratadine (Claritin) atau fexofenadine (Allegra) demi bisa mengontrol rasa gatal.

Di tahun 2014, obat omalizumab (injeksi Xolair) yang digunakan untuk mengobati asma alergi disetujui. Ini biasanya digunakan untuk mengobati biduran kronis jika tidak mempan dengan obat Antihistamin.

Artikel Lainnya: Jenis Penyakit Kulit Berbahaya Sebelum Terjadi Komplikasi

5. Sunburn

Mencegah sengatan matahari adalah salah satu hal yang bisa dilakukan supaya tidak terkena efek sunburn yang parah. Biasanya sunburn terjadi karena Anda terlalu banyak terkena paparan sinat ultraviolet (UV) dari matahari.

Biasanya ketika sunburn terjadi, kulit akan terasa nyeri, merah, dan panas ketika disentuh. Bahkan kulit bisa juga terkelupas.

Untuk saat ini tidak diketahui berapa lama waktu yang aman berada di bawah sinar matahari bahkan ketika Anda menggunakan tabir surya. Mengalami sunburn berulang bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

6. Dermatitis Kontak

Sebagian manusia pernah mengalami dermatitis kontak khususnya ketika menyentuh sesuatu yang membuat kulit beraksi. Dermatitis kontak merupakan salah satu jenis eksim yang bisa berasal dari berbagai benda seperti tanaman, sarung tangan lateks, sabun, pemutih, dan perhiasan.

Untuk mencegah terjadinya dermatitis kontak, Anda wajib menghindari objek yang bisa memicunya. Ketika Anda tidak tahu pemicunya, maka biasanya Anda akan disarankan melakukan tes temple. Ini merupakan pengujian di mana zat alergi dioleskan ke kulit Anda.

Dalam beberapa hari, reaksi kulit Anda akan diperiksa oleh dokter.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

7. Ruam Popok

Ruam popok merupakan hal yang biasanya umum terjadi pada bayi. Biasanya, jenis-jenis penyakit kulit ini bisa terjadi ketika popok yang kotor atau basah dibiarkan terlalu lama. Ketika ruam popok terjadi, maka bisa ada benjolan merah, ruam di area pantat, lipatan kulit, dan alat kelamin.

Untuk mencegah ruam popok, Anda bisa rutin mengganti popok dan menjaga area di sekitar popok tetap kering. Memberikan pantat bayi udara segar jika memungkinkan juga salah satu langkah yang bisa Anda lakukan.

Penggunaan salep seperti Desitin (seng oksida topical) bisa membantu untuk memberikan perllindungan pantat bayi. Jika ruam masih terjadi setelah dua hingga tiga hari, Anda bisa konsultasi ke dokter.

Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Kulit Ini Sering Dijumpai Awas Menular!

8. Rosacea

Pembengkakan kronis pada wajah yang diikuti kemerahan, jerawat, dan pembuluh darah menonjol disebut juga sebagai rosacea. Penyakit ini biasanya paling umum terjadi pada wanita di atas 30 tahun meskipun pria juga bisa terkena jenis-jenis penyakit kulit ini.

Rosacea bisa dipicu karena sistem kekebalan yang bermasalah, masalah pembuluh darah, atau masalah lingkungan. Perawatan efektif tentunya bisa dilakukan namun harus melihat gejalanya secara keseluruhan.

Di tahun 2017, FDA menyetujui krim Rhofade (oxymetazoline), agen vasokonstriktor topikal yang dioleskan ke wajah sekali sehari supaya bisa membuat pembuluh darah mengecil dan mengurangi kemerahan di wajah akibat rosacea pada orang dewasa.

9. Athlete’s Foot (Tinea Pedis)

Kaki Anda sangat rentan terhadap infeksi jamur. Biasanya athlete’s foot bisa menyebabkan rasa gatal yang ekstrem disertai dengan kulit pecah-pecah di kaki dan di antara jari kaki, serta kemerahan. Jenis jamur yang menyebabkan athlete’s foot disebut dermatofita.

Area tempat ditemukannya dermatofita antara lain bilik shower, kolam renang, dan ruang loker yang lembap serta hangat. Untungnya, perawatan antijamur topikal dijual bebas sehingga Anda bisa menggunakannya. Obat ini dijual dalam bentuk semprotan dank rim.

Menjaga kaki tetap bersih, kering, mengganti kaus kaki, mengganti sepatu yang basah, dan memakai sandal di kolam renang umum adalah salah satu pencegahan terjadinya athlete’s foot.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

10. Karsinoma Sel Basal

Karsinoma sel basal (BCC) adalah jenis kanker kulit yang umum ditemukan saat ini. BCC tumbuh di sel basal atas kulit namun jarang menyebar dan bisa disembuhkan. Anda yang banyak menghabiskan waktu di bawah sinar matahari atau sering memakai tanning bed memiliki risiko besar terkena BCC.

Umumnya BCC bisa terjadi di telinga, hidung, leher, dan kepala. Warnanya biasanya terlihat mengkilap, bersisik, merah, dan terlihat seperti luka terbuka.

Demi menghindari BCC, Anda bisa menghindari paparan sinat matahari dalam waktu lama dan menggunakan tabir surya. Jangan lupa memakai pakaian panjang untuk melindungi tubuh di bawah sinar matahari.

Baca Juga:

Perlu diketahui ketika Anda menemukan salah satu dari jenis-jenis penyakit kulit di atas, maka Anda wajib sekali melakukan kontrol ke Klinik Kulit atau dokter kulit terpercaya untuk mendapatkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat.

Klinik Kulit yang sudah berpengalaman dengan sejumlah masalah kulit adalah Klinik Pandawa yang memiliki teknologi canggih, staf medis, dan dokter berpengalaman yang akan memberikan Anda kenyamanan saat melakukan kontrol serta pengobatan.

Lakukan reservasi dan konsultasi dengan dokter online di Klinik Kulit dan Kelamin Pandawa untuk mengetahui biaya sunat laser atau ada pertanyaan lainnya.

Klinik Utama Pandawa, Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, RT.1/RW.9, Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Referensi:

Share: