Perlu Tahu, Ternyata Cukur Rambut Kemaluan Pria Bisa Kena PMS
Cukur atau mencukur rambut kemaluan adalah praktik umum bagi banyak pria untuk alasan kebersihan, estetika, atau kenyamanan.
Pernahkah Anda mendengar bahwa mencukur rambut kemaluan pria bisa berisiko menyebabkan PMS atau penyakit menular seksual?
Banyak yang mengira bahwa hanya kegiatan seksual yang dapat menularkan penyakit, padahal kebiasaan perawatan tubuh, seperti mencukur rambut kemaluan, juga bisa menjadi faktor risiko.
PMS atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang dapat menular melalui kontak seksual, baik itu hubungan intim atau kontak kulit dengan kulit.
Beberapa PMS yang paling umum meliputi klamidia, gonore, herpes, human papillomavirus (HPV), dan sifilis.
Fungsi Rambut Kemaluan
Rambut kemaluan memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
1. Melindungi Organ Intim
Rambut kemaluan bertindak sebagai bantalan yang membantu melindungi organ intim dari gesekan pakaian, benda asing, dan iritasi.
Rambut kemaluan juga membantu menjaga kelembaban organ intim dan mencegah kekeringan.
2. Mengurangi Risiko Infeksi
Rambut kemaluan membantu menjebak bakteri dan kotoran, sehingga mencegahnya masuk ke dalam organ intim dan menyebabkan infeksi.
Rambut kemaluan juga membantu menjaga keseimbangan pH di area organ intim, yang penting untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri jahat.
3. Meningkatkan Sensitivitas Seksual
Rambut kemaluan dapat meningkatkan sensitivitas seksual dengan menstimulasi saraf-saraf di area organ intim saat berhubungan seksual.
Rambut kemaluan juga dapat membantu meningkatkan gairah seksual dengan menciptakan sensasi yang lebih menyenangkan.
4. Mempertahankan Temperatur Organ Intim
Rambut kemaluan membantu menjaga temperatur organ intim tetap stabil, terutama di cuaca dingin.
Rambut kemaluan membantu menjaga organ intim tetap hangat di cuaca dingin dan sejuk di cuaca panas.
Dengan fungsi-fungsi ini, mencukur rambut kemaluan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak sepenuhnya menghilangkan semua rambut, guna tetap menjaga manfaat perlindungan alaminya.
Mencukur rambut kemaluan merupakan pilihan umum bagi banyak orang untuk menjaga kebersihan dan estetika area intim.
Baik pria maupun wanita dapat memilih untuk mencukur rambut kemaluan mereka dengan berbagai alasan. Berikut adalah cara yang tepat untuk mencukur rambut kemaluan pria dan wanita:
Persiapan
Pilih waktu yang tepat: Pilihlah waktu saat Anda memiliki cukup waktu dan tidak terburu-buru.
Siapkan area: Pastikan area cukur bersih dan kering. Anda dapat mencukur di kamar mandi dengan air hangat mengalir.
Siapkan alat: Siapkan alat cukur yang tajam, krim cukur, sabun cuci muka, handuk bersih, dan cermin.
Potong rambut yang panjang terlebih dahulu: Jika rambut kemaluan Anda panjang, potong terlebih dahulu dengan gunting rambut untuk memudahkan proses pencukuran.
Proses Mencukur
Oleskan krim cukur: Oleskan krim cukur yang tebal dan merata pada area yang ingin dicukur.
Cukur searah pertumbuhan rambut: Gunakan pisau cukur yang tajam dan cukur searah pertumbuhan rambut untuk menghindari iritasi. Lakukan gerakan pendek dan hati-hati.
Bilas dan keringkan: Bilas area cukur dengan air bersih dan keringkan dengan handuk lembut.
Gunakan pelembab: Oleskan pelembab yang tidak beraroma untuk membantu menenangkan kulit setelah Anda cukur.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips di atas, mencukur rambut kemaluan dapat Anda lakukan dengan aman dan nyaman, baik untuk pria maupun wanita.
Bahaya Cukur Rambut Kemaluan
Cukur rambut kemaluan adalah praktik umum bagi banyak orang, baik untuk kebersihan, estetika, maupun preferensi pribadi baik pada pria atau wanita. Namun, ada beberapa risiko dan bahaya yang terkait dengan praktik ini yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa potensi bahayanya:
Iritasi Kulit: Mencukur dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif di area kemaluan. Iritasi ini dapat berupa kemerahan, gatal, atau rasa terbakar.
Luka dan Lecet: Penggunaan pisau cukur yang tajam atau teknik mencukur yang tidak tepat dapat menyebabkan luka atau lecet. Luka kecil di area ini dapat menjadi jalan masuk bagi bakteri.
Infeksi Bakteri: Luka kecil atau lecet akibat mencukur dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri. Infeksi ini dapat berupa folikulitis (infeksi folikel rambut) atau infeksi kulit lainnya.
Rambut Tumbuh ke Dalam (Ingrown Hair): Rambut yang dicukur sering kali tumbuh kembali dengan ujung yang tajam, yang dapat menusuk kembali ke dalam kulit dan menyebabkan benjolan yang nyeri dan terkadang infeksi.
Penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS): Meski jarang, mencukur rambut kemaluan ternyata dapat meningkatkan risiko penyebaran IMS karena luka kecil yang terbuka dapat menjadi pintu masuk bagi patogen.
Jika Anda mengalami permasalahan terkait dengan alat kelamin setelah cukur rambut kemaluan, langkah terbaiknya adalah dengan mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat.
Atasi Beragam Permasalahan di Kemaluan Anda Bersama Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa siap membantu Anda mengatasi berbagai permasalahan di area kemaluan dengan layanan medis yang profesional dan privasi terjamin.
Didukung oleh dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas modern, Klinik Utama Pandawa menangani kondisi seperti infeksi menular seksual (IMS), keputihan abnormal, gatal, hingga benjolan mencurigakan.
Setiap pasien akan mendapatkan pemeriksaan menyeluruh serta perawatan yang disesuaikan untuk memastikan hasil yang aman dan efektif.
Dengan pendekatan holistik, Klinik Utama Pandawa tidak hanya fokus pada pengobatan tetapi juga edukasi untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
Referensi
Gillete (N/A), How to Shave Your Pubic Hair in 4 Steps.
National Libarary of Medicine (2019), Association between pubic hair grooming and prevalent sexually transmitted infection among female university students.