10 Ciri Gangguan Hormon dan Cara Mengatasinya

Gangguan hormon pada pria maupun wanita perlu diwaspadai karena dapat berdampak bagi kesehatan. Anda perlu mengenali ciri-ciri gangguan hormon agar bisa mengantisipasi hal tersebut serta mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya.

Hormon sendiri merupakan bahan kimia dalam tubuh yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, termasuk untuk reproduksi dan metabolisme. Kadar hormon dalam tubuh selalu mengalami perubahan karena berbagai faktor tertentu.

Perubahan tersebut dapat menimbulkan ketidakseimbangan dimana kadar hormon bisa menurun atau meningkat drastis.

Lalu, apa saja hal yang penting diketahui mengenai gangguan hormon? Simak ulasan berikut ini mengenai berbagai ciri-ciri, pencegahan, dan cara mengatasi gangguan hormon.

Artikel Lainnya: Terapi Hormon Pria dan Wanita – Manfaat, Jenis, & Prosedur

Ciri-Ciri Gangguan Hormon

Ciri Ciri Gangguan Hormon 2
Seorang Wanita Mengalami Gangguan Hormon

Gangguan hormon bisa memicu permasalahan lain dalam tubuh, mulai dari kesehatan, metabolisme, hingga siklus reproduksi.

Oleh sebab itu, penting untuk mengenali apa saja ciri-ciri ketidakseimbangan hormon. Berikut ini penjelasan terkait berbagai ciri dari ketidakseimbangan hormon.

1. Kekeringan Vagina

Ciri-ciri pertama gangguan hormon yang terjadi pada wanita adalah kekeringan di area vagina. Hal ini paling sering terjadi karena turunnya kadar hormon testosteron dalam tubuh. Permasalahan ini lebih rentan dialami oleh wanita dalam usia premenopause dan menopause.

Kekeringan vagina juga bisa dialami oleh wanita yang mengonsumsi antidepresan atau pil kontrasepsi. Kedua jenis obat tersebut ternyata bisa mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh, sehingga timbul efek tertentu.

Hal ini biasa diatasi dengan cara mencuci vagina dengan sabun yang tidak mengandung pewangi. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan pelumas yang berbahan air. Apabila gangguan ini terjadi karena menopause, maka tindakan yang tepat berupa peningkatan kadar testosteron.

2. Tulang Lemah

Berikutnya, tulang lemah juga menjadi salah satu ciri-ciri gangguan hormon yang perlu diwaspadai oleh para wanita. Efek lain dari penurunan kadar hormon testosteron saat premenopause dan menopause adalah berupa pengeroposan tulang.

Dampak tersebut kerap tidak disadari oleh wanita bahwa tulangnya telah mengalami kerapuhan. Cara tepat untuk mengatasi ciri ini adalah dengan mulai melakukan perubahan pola hidup. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kembali kesehatan tulang.

Anda bisa mulai menerapkan gaya hidup sehat dengan cara mengatur pola makan dan mulai rutin berolahraga. Tak hanya itu saja, lengkapi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengkonsumsi vitamin D dan kalsium untuk menjaga tulang agar tetap sehat.

3. Sakit Kepala

Sakit kepala adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak wanita ketika terjadi perubahan hormonal dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon yang disertai sakit kepala ini bisa terjadi ketika sedang dalam siklus menstruasi, menopause, dan kehamilan.

Apabila rasa sakit kepala datang, maka hal utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi hal yang menyebabkannya. Anda bisa menyimpan buku gejala harian dari dokter untuk mengenalinya secara lebih mudah.

Selain itu, cobalah untuk sering mengonsumsi makanan ringan guna meredakan sakit kepala. Jangan lupa untuk mulai mengatur pola tidur agar kepala terasa ringan.

Apabila sakit kepala tersebut sering terjadi, maka pergi ke dokter bisa menjadi tindakan terbaik agar mendapatkan obat.

4. Masalah Kesuburan

Masalah kesuburan merupakan salah satu ciri-ciri gangguan hormon yang bisa dikenali. Kesuburan pada wanita mulai mengalami penurunan secara alami setelah berusia 35 tahun. Ketidakseimbangan dan gangguan hormon bisa menyebabkan infertilitas wanita.

Wanita bisa mengalami peningkatan hormon perangsang folikel, sementara peluang untuk hamil mulai menurun. Hormon luteinizing sebagai perangsang ovarium melepaskan sel telur memproduksi progesteron yang bisa memicu masalah kesuburan.

Masalah kesuburan lainnya yang bisa terjadi pada wanita adalah menopause dini dan PCOS. Langkah yang tepat untuk mengatasi hal ini adalah melakukan tes darah secara rutin. Selain itu, Anda juga bisa mencoba untuk berkonsultasi dengan dokter kelamin.

Wanita Perlu Tahu, Iniloh Tanda-tanda Polycystic Ovarian Syndrome!! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

5. Masalah Kulit

Terjadinya permasalahan di kulit menjadi salah satu ciri bahwa seseorang mengalami gangguan hormon. Terjadinya jerawat kronis pada orang yang sudah berusia dewasa menjadi salah satu tanda bahwa kandungan hormon estrogen dan progesteron rendah.

Permasalahan tersebut juga terjadi karena hormon androgen tinggi dan ada indikasi sindrom ovarium polikistik. Gangguan hormon juga bisa ditandai dengan kulit terasa kering atau gatal yang bisa menjadi tanda gejala masalah tiroid atau menopause.

Apabila masalah kulit karena ketidakseimbangan hormon ini terjadi berkepanjangan, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Anda bisa mengunjungi dokter ahli kesehatan wanita agar mendapatkan obat yang tepat guna mengatasi permasalahan tersebut.

6. Kenaikan Berat Badan

Ciri-ciri gangguan hormon berikutnya adalah kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan hingga permasalahan tiroid. Gangguan berat badan bisa menyebabkan kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon untuk metabolisme tubuh secara maksimal.

Perubahan berat badan karena gangguan hormon ini terjadi tanpa adanya perubahan pola makan atau kebiasaan berolahraga.

Permasalahan ini bisa diatasi melalui konsultasi dengan dokter kesehatan kewanitaan guna mengecek apakah terdapat kista ovarium atau masalah tiroid.

7. Insomnia dan Tidur Tidak Berkualitas

Gangguan hormon juga bisa ditandai dengan seringnya mengalami insomnia atau tidur yang tidak berkualitas. Penurunan kualitas tidur ini terjadi selama masa premenopause dan menopause karena produksi hormon estrogen serta progesteron mulai menurun.

Hormon estrogen yang mulai menurun memicu keringat malam, sehingga membuat tidur terganggu. Hal ini juga akan membuat Anda rentan mengalami kelelahan dan merasa kurang energi. Apabila ciri ini terjadi, maka segera kunjungi dokter agar mendapatkan diagnosis akurat.

Atasi juga hal ini secara mandiri di rumah, salah satunya dengan mengenakan pakaian tidur nyaman berbahan dasar katun.

Anda juga bisa menjaga agar kondisi kamar tetap sejuk dan dalam keadaan gelap. Kurangi mengkonsumsi kafein dan alkohol agar kualitas tidur tidak semakin memburuk.

8. Libido Rendah

Wanita usia premenopause dan menopause mulai mengalami libido rendah yang juga menjadi salah satu ciri adanya gangguan hormon. Libido rendah ini bisa terjadi karena penurunan kadar hormon estrogen dan testosteron yang ternyata juga ada pada wanita.

Gejala gangguan hormon karena menopause antara lain, mood rendah, keringat malam, kelelahan, bahkan kecemasan. Libido rendah akan memiliki dampak pada kebiasaan seksual, sehingga harus segera diatasi agar energi dan suasana hati bisa meningkat.

9. Menstruasi yang Menyakitkan

Terjadinya menstruasi yang menyakitkan juga menjadi ciri-ciri gangguan hormon pada wanita. Gejala ini berupa nyeri punggung bagian bawah, sakit perut, sering buang air kecil, hingga konstipasi ketika sedang mengalami menstruasi.

Tanda gangguan hormon bisa dengan rasa nyeri ketika berhubungan seksual yang menjadi tanda kemungkinan adanya masalah fibroid. Permasalahan fibroid sendiri merupakan tumbuhnya jaringan non kanker di sekitar rahim.

Pertumbuhan fibroid tersebut tidak memiliki penyebab pasti, namun karena adanya rangsangan oleh estrogen dan adanya faktor genetik. Permasalahan fibroid dapat Anda atasi melalui konsultasi dengan dokter agar mendapatkan obat untuk mengecilkannya.

10. Perubahan Suasana Hati

Satu lagi ciri seseorang sedang mengalami gangguan hormon adalah perubahan suasana hati. Hormon seks atau estrogen pada wanita ternyata juga memberikan efek peningkatan suasana hati. Fluktuasi hormon tersebut bisa menyebabkan sindrom PMS dan rasa tertekan selama menopause.

Ketidakseimbangan hormon bisa menimbulkan rasa cemas dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Cobalah mengatasi hal ini secara alami terlebih dahulu, yaitu melalui merubah pola makan menjadi lebih sehat dan rajin berolahraga.

Anda bisa mengurangi merokok dan meminimalisir konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur akan efektif untuk membantu menaikkan suasana hati.

Baca Juga: Hormon “Kejantanan” pada Pria Rendah? Ini Tandanya

Pencegahan Ketidakseimbangan Hormon

Setelah mengetahui berbagai ciri-ciri gangguan hormon, maka penting juga untuk mengenali cara untuk mencegahnya. Pada dasarnya gangguan hormon tidak bisa sepenuhnya Anda cegah, namun Anda bisa mengoptimalkan kondisi kesehatan.

Cara ini bisa Anda lakukan agar kondisi kesehatan tubuh terjaga secara optimal, sehingga kadar hormon dalam tubuh tetap seimbang.

Hal pertama yang bisa Anda lakukan yaitu mempertahankan berat badan ideal dengan cara mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan sehat.

Selanjutnya, mulailah rajin berolahraga raga secara teratur dan belajar mengelola stress agar kondisi tubuh tetap terasa rileks. Menjaga tidur yang berkualitas juga menjadi hal penting agar dapat menjalani semua aktivitas dengan lancar dan keseimbangan hormon terjaga.

Cara lainnya adalah cobalah untuk mengelola kondisi kesehatan secara lebih detail, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Berhentilah merokok atau mengkonsumsi produk yang memiliki kandungan tembakau.

Baca Juga: Gangguan Libido: Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Cara Mengatasi Gangguan Hormon

Cara Mengatasi Gangguan Hormon
Ilustrasi Cara Mengatasi Gangguan Hormon

Pengobatan gangguan hormon bisa dengan berbagai cara, mulai dari tradisional atau menggunakan bantuan dari dokter ahli.

Salah satu caranya adalah menggunakan estrogen vagina, baik berupa cincin, tablet, atau krim oleh ketika mengalami kering atau nyeri ketika berhubungan seksual.

Anda juga bisa mencoba terapi hormon atau mengonsumsi suplemen untuk mengatasi gejala testosteron rendah. Berbagai cara ini bisa Anda lakukan dengan mengunjungi klinik gangguan hormon agar mendapatkan bantuan ahli.

Klinik Pandawa memberikan layanan klinik gangguan hormon dan Klinik Kulit dan Kelamin terbaik yang ada di Indonesia. Jika muncul ciri-ciri gangguan hormon, silahkan konsultasi dokter online gratis di Klinik Pandawa dan rahasia akan terjamin.

Referensi:

Share: