Berhubungan Seks Pakai Kondom Aman dari Penyakit, Yakin?

Kondom memang melindungi Anda dari penyakit. Namun, berhubungan seks pakai kondom tidak mampu melindungi 100%. Ada pula risiko tertular penyakit, lho!

Ancaman berbagai jenis penyakit menular seksual memang sangat berbahaya, mulai dari gonore, trikomoniasis, herpes, hingga HIV/AIDS. Oleh karenanya, Anda perlu melakukan upaya preventif biar tidak tertular penyakit-penyakit tersebut. Ketika meminta saran dari dokter dari klinik kelamin Jakarta, jawabannya adalah menggunakan kondom.

Namun, apakah Anda yakin kalau penggunaan kondom sepenuhnya bisa melindungi diri dari ancaman penularan berbagai penyakit kelamin berbahaya? Berbagai penelitian memperlihatkan kalau penggunaan kondom sangat efektif dalam melindungi diri dari ancaman tertular penyakit kelamin berbahaya. 

Hanya saja, perlindungan tersebut tidak berlaku mutlak 100%. Hasil riset menunjukkan kalau efektivitas kondom dalam mencegah penularan penyakit menular seksual mencapai kisaran 80% sampai 90%. Jadi, meski menggunakan kondom, seseorang tetap bisa tertular penyakit dan perlu melakukan pemeriksaan ke klinik kelamin Jakarta terdekat. 

Artikel Lainnya: Selaput Dara Robek Tak Mesti Karena Hubungan Seksual

Alasan Kenapa Kondom Tak Mampu Melindungi Penularan Penyakit Secara Maksimal

Ada 2 alasan utama yang menjadi penyebab kenapa kondom tidak bisa secara mutlak memberi perlindungan dari ancaman penularan penyakit kelamin. Dua alasan utama tersebut adalah:

1. Cara Penggunaan Kondom yang Keliru

Tidak semua orang mengetahui cara penggunaan kondom secara benar. Apalagi, masyarakat Indonesia menganggap pemakaian kondom sebagai hal yang tabu. Oleh karena itu, banyak orang enggan mencari tahu tentang bagaimana cara penggunaan kondom secara benar. 

Terdapat beberapa kesalahan yang kerap terjadi berkaitan dengan penggunaan kondom. Kesalahan-kesalahan tersebut di antaranya adalah:

  • Terlalu cepat melepas kondom. Pemakaian kondom yang tepat adalah selalu mengenakannya sampai hubungan seksual berakhir. Namun, banyak orang memilih untuk melepas kondom dan kemudian melanjutkan aktivitas seksual
  • Tak menyisakan ruang pada bagian ujung. Banyak orang beranggapan kalau kondom harus digunakan secara ketat. Padahal, Anda perlu menyisakan ruang pada bagian ujung. Kegunaannya adalah sebagai tempat untuk menampung sperma
  • Terdapat gelembung udara. Penggunaan kondom yang tergesa-gesa kerap memunculkan kesalahan fatal. Terdapat ruang udara atau gelembung pada kondom. Pada situasi tersebut, kondom rentan robek
  • Cacat pabrik. Kesalahan selanjutnya dalam penggunaan kondom bisa pula karena Anda tidak memeriksa produk kondom dengan benar. Sebagai contoh, kondom ternyata kedaluarsa sehingga tidak memiliki fungsi melindungi dengan baik

2. Penularan PMS Tidak Cuma Lewat Aktivitas Seksual

Selanjutnya, Anda juga harus tahu kalau penyakit menular seksual menyebar cuma lewat hubungan seksual. Ada pula risiko penularan lain yang bisa terjadi, termasuk di antaranya adalah kontak kulit secara langsung, persalinan, ataupun penggunaan barang secara bersama. 

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Jenis Penyakit Kelamin yang Menular Tidak Hanya Melalui Hubungan Seksual

Ada beberapa jenis penyakit menular seksual yang dapat melakukan penularan tidak hanya lewat hubungan seksual. Jenisnya pun cukup banyak, termasuk di antaranya adalah: 

1. Herpes

Penyakit kelamin yang dapat menular meski tanpa hubungan seksual adalah herpes. Penyakit ini muncul setelah seseorang terinfeksi herpes simplex virus (HSV). Virus ini terbagi menjadi 2, yaitu HSV tipe 1 dan tipe 2. Keduanya, sama-sama bisa menimbulkan penyakit herpes meski tanpa melakukan aktivitas seksual. 

Infeksi HSV tipe 1 sangat umum terjadi, dan menyebabkan penyakit herpes mulut. Sementara itu, HSV tipe 2 adalah virus yang menjadi pemicu terjadinya herpes genital. Kedua penyakit tersebut menular ketika terjadi kontak dengan area yang terinfeksi virus. Kontak tersebut meliputi: 

  • Berciuman
  • Seks oral
  • Proses persalinan normal

2. Hepatitis B

Selanjutnya adalah hepatitis B. Penyakit ini dapat berlangsung secara akut dan kronis. Penderita hepatitis B akut bisa sembuh kalau Anda segera mendapatkan penanganan di klinik kelamin Jakarta. Kalau tak segera memperoleh penanganan medis secara tepat, hepatitis B akan berkembang menjadi kronis yang sampai saat ini belum ada obatnya.

Cara penularan utama penyakit hepatitis B adalah lewat hubungan seksual. Namun, Anda dapat pula berisiko tertular hepatitis B karena penyebab lain, termasuk di antaranya adalah: 

  • Penggunaan jarum suntik secara bersama. Kondisi ini bisa berlangsung pada pengguna narkoba. Pemakaian jarum secara bersama memungkinkan terjadinya pertukaran darah dari penderita ke tubuh orang lain
  • Persalinan oleh ibu hamil penderita hepatitis B. Ibu hamil yang terindikasi menderita hepatitis B punya risiko menularkan penyakitnya ke tubuh bayi saat melahirkan

3. Klamidia

Klamidia termasuk penyakit menular seksual yang sangat umum terjadi. Penyakit ini dapat pula melakukan penularan pada tubuh bayi. Situasi tersebut bisa terjadi ketika ibu hamil yang terindikasi positif klamidia melahirkan. 

Baca Juga: 7 Bahaya Oral Seks, Bisa Menularkan Berbagai Penyakit Kelamin

4. HIV

HIV merupakan gangguan kesehatan yang berpengaruh pada kemampuan tubuh dalam mempertahankan diri dari serangan penyakit. Seperti halnya penyakit menular seksual lain, HIV bisa melakukan infeksi lewat adanya hubungan seksual. 

Meski begitu, ada pula metode penularan lain dari HIV yang perlu Anda waspadai, yaitu: 

  • Penularan dari ibu hamil ke tubuh bayi. Ibu hamil penderita HIV memiliki risiko tinggi menularkan penyakitnya ke tubuh bayi. Bahkan, risiko tersebut bisa terjadi kapan saja, baik saat janin tengah dalam kandungan, selama proses persalinan, ataupun ketika menyusui
  • Pemakaian jarum suntik secara bersama. Pengguna narkoba yang mempunyai kebiasaan memakai jarum suntik bersamaan punya risiko tinggi tertular HIV. 

5. Sifilis

Selanjutnya, ada penyakit sifilis yang perlu Anda waspadai. Selain hubungan seksual, sifilis bisa melakukan penularan lewat beberapa proses seperti: 

  • Ibu hamil yang positif sifilis dapat menimbulkan terjadinya kasus sifilis kongenital. Bahkan risikonya sangat tinggi, bisa mencapai 40% lahir dengan terinfeksi sifilis kongenital pada bayi. Penularan dari ibu hamil ke tubuh bayi, dapat berlangsung secara transplacental ataupun ketika proses kelahiran bayi.
  • Donor darah atau organ. Kasus penularan sifilis akibat transfusi darah atau donor organ memang sangat minim. Meski begitu, risikonya tetap ada. 

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Lalu, bagaimana cara agar Anda bisa sepenuhnya bebas dari penyakit menular seksual? Solusinya adalah dengan melakukan pencegahan secara komprehensif. Tak hanya menggunakan kondom, tetapi juga rutin melakukan pemeriksaan ke klinik kelamin Jakarta terdekat. Segera periksa kesehatan kelamin ke Klinik Utama Pandawa!

Klinik Utama Pandawa adalah layanan klinik kulit dan kelamin terbaik yang bisa Anda dapatkan di Jakarta. Di sini, Anda bisa memperoleh pelayanan medis yang berkualitas dengan dukungan dokter profesional dan peralatan lengkap. Anda pun bisa memperoleh layanan konsultasi dokter online gratis di sini:

Referensi:

Share: