Search
Close this search box.

Bakteri yang Dapat Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah

Penyakit Sifilis atau Raja Singa merupakan satu dari sekian banyak penyakit menular yang menyerang pada organ seksual manusia.

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah bakteri bernama Treponema Pallidum. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai penyakit tersebut, silakan simak pembahasan berikut ini.

Penyebab Sifilis atau Raja Singa

Seperti telah disebutkan di bagian awal, penyakit sifilis disebabkan karena infeksi bakteri bernama Treponema Pallidum. Pada umumnya, bakteri tersebut akan menginfeksi seseorang melalui selaput lendir ataupun kulit yang rusak dan yang paling sering adalah alat kelamin.

Kebanyakan kasus sifilis akan menular ke orang lain lewat terjadinya kontak seksual. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit ini juga dapat ditularkan dengan cara-cara lain seperti oral, sentuhan fisik pada luka, dan sebagainya.

Apabila dilihat dari jumlah penderitanya, penyakit ini hampir sering terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah perkotaan. Menurut data penelitian, rentang usia yang paling berisiko mengalaminya adalah mulai 20 hingga 35 tahun.

Karena gejala-gejala awal kerap tidak terlihat bahkan tidak dirasakan penderitanya, banyak negara yang melakukan tes sifilis terlebih dahulu sebelum menikah. Selain itu, wanita hamil yang sedang menjalani perawatan kehamilan juga harus melakukan screening terlebih dahulu.

Artikel Lainnya: Bagaimana Cara Penularan Penyakit Sifilis?

Gejala Sifilis

Gejala Sifilis
Ilustrasi Seorang Pria Konsultasi Dokter Terkait Gejala Sifilis

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, penyakit sifilis atau raja singa akan berkembang dengan bertahap dengan gejala yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Meski begitu, gejala tersebut bisa saja saling tumpang tindih dan tidak muncul secara berurutan.

  • Sifilis Tahap Primer

Tahap yang pertama disebut sifilis primer yang ditandai dengan adanya luka kecil. Beberapa orang kerap menyebutnya dengan istilah chancre. Biasanya luka ini akan muncul melalui tempat bakteri menyerang ke bagian tubuh.

Di bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah bakteri Treponema pallidum. Bakteri inilah yang nantinya akan menimbulkan gejala berupa luka kecil tersebut. Namun, di tahap ini penderita mungkin tidak akan merasakan sakit atau gatal.

Luka kecil ini nantinya akan berkembang sekitar 20 hari setelah bakteri menyerang. Setelah itu, chancre akan sembuh sendiri dalam jangka waktu 1 hingga 2 bulan.

  • Sifilis Tahap Sekunder

Berikutnya, penderita sifilis akan masuk ke tahap sekunder. Beberapa minggu setelah luka sembuh dengan sendirinya, penderita mungkin akan mengalami kemunculan ruam di beberapa bagian tubuh yang akhirnya menjalar lebih luas seperti telapak kaki dan telapak tangan.

Biasanya ruam yang muncul tersebut tidak akan mengakibatkan rasa gatal. Hanya saja, ruam ini kerap disertai dengan munculnya kutil di bagian sekitar genital atau mulut. Bahkan, beberapa penderita juga mengalami gejala lain seperti nyeri otot, rambut rontok, dan sebagainya.

  • Sifilis Laten

Meskipun gejala di tahap sebelumnya tidak menunjukkan sesuatu yang parah, namun akan lebih baik jika tetap segera diobati. Pasalnya, apabila penyakit tidak segera diobati, maka ditakutkan sifilis akan berlanjut ke tahap laten atau tersembunyi.

Sesuai dengan namanya, di tahap ini penderita tidak akan merasakan gejala apapun dan mungkin menganggap sudah sembuh total. Terlebih lagi tahap laten bisa berlangsung bertahun-tahun lamanya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yakni gejala benar-benar berhenti atau ke tahap tersier.

  • Sifilis Tahap Tersier

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah bakteri bernama Treponema Pallidum. Alasan banyak orang mewaspadai bakteri tersebut adalah karena memiliki efek yang berbahaya kepada penderitanya. Jika tahap sebelumnya sifilis tidak diobati, maka penderita akan masuk tahap ini.

Sekitar 20% hingga 30% penderita sifilis yang tidak segera mendapatkan pengobatan rutin dari dokter akan mengalami komplikasi atau disebut juga sifilis tahap tersier. Di tahap ini, penyakit dapat mengakibatkan kerusakan di organ penting seperti saraf, otak, pembuluh darah, hingga jantung.

  • Sifilis Bawaan

Sifilis bawaan atau kongenital merupakan kasus penularan yang terjadi dari wanita hamil kepada janinnya. Janin ini dapat terinfeksi melalui plasenta atau ketika proses persalinan. Namun, kebanyakan bayi yang lahir dengan penyakit ini tak akan menunjukkan gejala apapun selain adanya ruam di bagian tertentu.

Meski begitu, untuk gejala selanjutnya yang mungkin akan muncul adalah kelainan bentuk gigi, ketulian, dan lain-lain. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka besar kemungkinan bayi tersebut akan meninggal baik saat di kandungan atau setelah lahir.

Baca Juga: Alasan Sifilis Disebut Penyakit Raja Singa ?

Kapan Harus ke Klinik Sifilis?

Seperti telah diketahui bahwa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah jenis bakteri yang disebut Treponema Pallidum. Jadi, penanganan atau waktu yang tepat untuk ke klinik adalah ketika merasakan gejala dari serangan bakteri tersebut.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai apabila tidak merasakan gejala apapun seperti setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita atau kerap berganti-ganti pasangan. Namun, klinik yang dikunjungi juga harus benar-benar yang terpercaya seperti Klinik Kulit dan Kelamin di Klinik Pandawa.

Klinik Pandawa memiliki dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman untuk pengobatan penyakit sifilis. Dengan demikian, penanganan yang dilakukan akan lebih baik dan sembuh serta mencegah munculnya gejala lebih parah.

Konsultasi masalah penyakit sifilis ke dokter kelamin secara Gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).

Cara Mengobati Sifilis dan Bahaya Sifilis

Tonton video bahaya penyakit sifilis dan cara mengobati sifilis dibawah ini ya:

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Referensi:

Share: