Apakah Penyakit Sipilis Cepat Menular? Cek Segera!

Selain gonore atau penyakit kencing nanah yang perlu diwaspadai, ada satu lagi penyakit kelamin yang tak kalah membahayakan keselamatan, yaitu penyakit sipilis. Sipilis sendiri dikenal sebagai penyakit raja singa, baik pria maupun wanita dapat terinfeksi. Kondisi yang membahayakan dari sipilis yakni memiliki tahapan gejala/ keparahan. Lantas, seperti apa gejala dan apakah penyakit sipilis cepat menular? Baca selengkapnya di bawah ini, ya, Sahabat Pandawa.

apakah penyakit sipilis cepat menular?

Sipilis atau Raja singa

Penyakit sipilis atau raja singa dikenal penyakit kelamin pada pria. Namun, kenyataannya sipilis atau raja singa ini juga dapat menginfeksi wanita.

Penyebab utama dari sipilis yaitu adanya bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini muncul akibat perilaku seks menyimpang, berisiko, dan tidak aman. Seringnya berganti pasangan seksual, tidak memakai alat pelindung, menggunakan jarum suntik atau obat terlarang dapat mudah terinfeksi penyakit kelamin ini.

Bakteri ini dapat menular melalui kontak seksual, baik vaginal, anal maupun oral. Untungnya, bakteri ini tidak dapat menular melalui dudukan toilet, kolam renang, menggunakan pakaian bersamaan, ataupun berpelukan. Bakteri ini hanya memerlukan cairan lembap untuk berpindah & hidup, dan tidak bertahan lama di suhu ruangan.

Gejala yang paling umum terlihat adalah timbulnya ‘luka’ yang tidak sakit di area kelamin. Dan setelahnya, dapat berkembang lebih parah dan membahayakan bila terlambat penanganan.

BACA JUGA: Alami Kencing Bernanah? Hati-Hati Penyakit Gonore Mengintaimu

Apakah penyakit sipilis cepat menular?

Sebagai penyakit menular seksual, sipilis berisiko menular. Anda bisa memperkirakan dalam empat tahapan gejala sifilis di bawah ini, diantaranya:

Primer (awal)

Setelah terpapar atau ada kontak seksual dengan risiko penyakit kelamin akan berada di stadium awal. Pada stadium awal ini ditandai dengan kemunculan luka terbuka yang tidak sakit, kemunculan luka ini bisa ditemukan di area Mr.P, Miss V, bokong maupun mulut.

Luka ini muncul antara 10-90 hari setelah bakteri masuk ke tubuh. Kemudian, luka tersebut akan hilang tanpa bekas dalam enam minggu. Tetapi jangan anggap enteng kondisi ini akan berlanjut pada tahap selanjutnya bila tak segera diobati.

Sekunder

Stadium kedua muncul sekitar 1 hingga 6 bulan (rata-rata sekitar 6-8 minggu) setelah stadium pertama. Ditandai dengan munculnya ruam-ruam tanpa rasa gatal, termasuk ruam di tangan, testis, mulut, hingga di sekujur tubuh.

Selain ruam ini, timbul keluhannya lainnya, seperti demam, kelenjar getah bening bengkak (bisa di leher, selangkangan, dll), sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan berat badan, nyeri otot, dll.

Laten

Gejala ruam-ruam, bengkak di kelamin, luka sudah berkurang dan hilang, tapi bukan berarti penyakit ini sudah sembuh. Bakteri masih bertahan menginfeksi tubuh dan bisa munculkan gejala sewaktu-waktu dan sudah mengalami sejak dua tahun atau lebih.

Di mana ketika diperiksa dengan tes laboratorium, hasilnya positif sifilis, namun gejala dan tanda bisa ada ataupun tidak.

Tersier

Stadium terakhir, tersier muncul pada 1/3 dari penderita yang terlambat penanganan. Diketahui pada banyak kasus, akan timbul 1-10 tahun setelah infeksi awal, namun pada sebagian kasus bisa sampai 50 tahun baru muncul. Stadium terakhir ini bisa dilihat dengan keluhan timbul benjolan seperti tumor yang lunak di beberapa titik tubuh.

Tahapan ini terbilang sudah parah, sebab bakteri sudah menyebar dan menimbulkan kerusakan organ pada tubuh seperti mata, sebabkan impotensi, otak, saraf, ginjal, hingga jantung.

Dapatkan Pengobatan Penyakit Kelamin Terbaik Hingga Tuntas

Umumnya, ada beberapa bahaya bila penyakit kelamin ini tidak mendapatkan pengobatan hingga tuntas, yakni dapat merusak organ tubuh, menghambat kesuburan baik pria maupun wanita, komplikasi pada alat kelamin, kehilangan kepuasan, impotensi, prostat, kanker hingga kemungkinan penyakit kelamin lebih parah.

Bahkan perlu diketahui, sipilis juga bisa ditemukan pada bayi ketika sang ibu terinfeksi. Pada ibu hamil yang terinfeksi penyakit kelamin dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan janin, hingga proses persalinan.

Bayi yang terinfeksi penyakit kelamin, dapat terancam cacat, gangguan syaraf hingga kehilangan nyawa. Untuk itu, baik pada saat menikah, merencanakan kehamilan, atau sudah berkeluarga sebaiknya rutin melakukan tes skrining penyakit kelamin, reproduksi ataupun rutin tes kandungan pada ibu hamil.

Ketika sahabat pandawa menemukan kejanggalan pada area kelamin atau memiliki risiko terinfeksi, jangan tunggu parah. Sifilis dapat sembuh apabila mendapatkan pengobatan lebih awal. Tapi perlu diingat, bila kemungkinan penyakit kelamin ini dapat kembali terulang atau kambuh, apabila Anda tak menghindari penyebabnya.

Hubungi layanan konsultasi Kami via SMS/TLP/ CHAT di nomor 0821-1141-0672 atau klik KONSULTASI GRATIS. Rahasia terjamin.

Share: