Hiperprolaktinemia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- June 13, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Ginekologi

Hiperprolaktinemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar hormon prolaktin dalam tubuh melebihi batas normal.
Hormon prolaktin sebenarnya berperan penting dalam proses menyusui pada wanita, namun jika jumlahnya terlalu tinggi baik pada wanita maupun pria bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Mulai dari menstruasi tidak teratur, kesulitan hamil, hingga penurunan gairah seksual dan produksi ASI tanpa kehamilan, semua bisa menjadi gejala dari kondisi ini.
Sayangnya, banyak orang yang belum mengenali tanda-tanda awalnya karena gejalanya sering kali tampak sepele atau tidak langsung.
Apa Itu Hiperprolaktinemia
Hiperprolaktinemia adalah kondisi di mana kadar prolaktin dalam darah melebihi batas normal. Normalnya, kadar prolaktin berkisar:
- Wanita yang tidak hamil: < 25 ng/mL
- Pria: < 20 ng/mL
- Wanita hamil atau menyusui: bisa mencapai 200–400 ng/mL (dan ini normal)
Kondisi ini menjadi masalah ketika seseorang yang tidak hamil atau menyusui memiliki kadar prolaktin yang tinggi tanpa alasan yang jelas.
Ini bisa mengganggu fungsi sistem reproduksi, menyebabkan gangguan haid, bahkan memengaruhi kesuburan.
Apa Fungsi Hormon Prolaktin
Sebelum membahas lebih jauh tentang hiperprolaktinemia, penting untuk tahu fungsi hormon prolaktin, antara lain:
- Merangsang produksi ASI (laktasi) pada wanita pasca melahirkan
- Mempengaruhi siklus menstruasi
- Menurunkan produksi hormon estrogen dan testosteron saat kadarnya tinggi
- Berperan dalam fungsi kekebalan tubuh
Ketika kadar prolaktin tidak seimbang, terutama terlalu tinggi, maka efeknya bisa menjalar ke sistem reproduksi dan hormonal lainnya.
Baca Juga: Flek Coklat Sebelum Haid: Normal atau Tanda Masalah Kesehatan?
Penyebab Hiperprolaktinemia
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kadar prolaktin dalam tubuh meningkat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Prolaktinoma
Tumor jinak pada kelenjar pituitari yang menghasilkan prolaktin secara berlebihan. Ini adalah penyebab paling umum hiperprolaktinemia.
2. Efek Samping Obat
Beberapa obat bisa memicu peningkatan prolaktin, misalnya:
- Obat antidepresan
- Obat antipsikotik (seperti risperidone)
- Obat tekanan darah tinggi
- Obat anti mual (metoclopramide)
3. Masalah Kelenjar Tiroid
Hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif) bisa meningkatkan prolaktin karena menurunnya kadar hormon tiroid.
4. Kehamilan dan Menyusui
Ini adalah penyebab alami meningkatnya prolaktin, dan dianggap normal.
5. Stres Fisik dan Emosional
Stres berat bisa memicu lonjakan hormon, termasuk prolaktin.
6. Cedera atau Gangguan pada Hipotalamus
Hipotalamus berperan dalam mengontrol pituitari. Gangguan di area ini bisa menyebabkan peningkatan produksi prolaktin.
7. Penyakit Ginjal Kronis atau Sirosis Hati
Pada kondisi ini, metabolisme hormon terganggu sehingga kadar prolaktin bisa meningkat.
Gejala Hiperprolaktinemia
Gejala hiperprolaktinemia bisa berbeda-beda tergantung jenis kelamin dan tingkat keparahan. Berikut beberapa gejala umum:
Pada Wanita:
- Menstruasi tidak teratur atau tidak datang sama sekali
- Sulit hamil (infertilitas)
- Produksi ASI padahal tidak sedang hamil atau menyusui (galaktorea)
- Nyeri payudara atau pembesaran payudara
- Penurunan gairah seksual
- Kulit menjadi lebih kering (jika dikaitkan dengan hipotiroidisme)
Pada Pria:
- Penurunan libido
- Disfungsi ereksi
- Infertilitas
- Pembesaran payudara (ginekomastia)
- Massa otot menurun
- Penurunan produksi sperma
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya berkonsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan kadar prolaktin.
Diagnosis Hiperprolaktinemia
Diagnosis dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Pemeriksaan Darah
Tes darah untuk mengukur kadar prolaktin. Biasanya dilakukan di pagi hari dalam kondisi puasa.
2. Tes Fungsi Tiroid
Untuk mengetahui apakah ada gangguan tiroid sebagai penyebab sekunder.
3. Pemeriksaan MRI Otak
Untuk mendeteksi adanya prolaktinoma atau tumor lain di sekitar kelenjar pituitari.
4. Pemeriksaan Kehamilan
Pada wanita, penting untuk mengecek kehamilan sebagai kemungkinan alami peningkatan prolaktin.
Pengobatan Hiperprolaktinemia
Pengobatan tergantung pada penyebab dan gejala yang dialami. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
1. Obat-obatan Agonis Dopamin
Obat seperti bromocriptine dan cabergoline adalah lini pertama terapi. Obat ini bekerja dengan menekan produksi prolaktin di kelenjar pituitari.
2. Operasi
Jika ada prolaktinoma besar atau tidak responsif terhadap obat, tindakan pembedahan (transsphenoidal surgery) bisa menjadi pilihan.
3. Terapi Hormon
Pada wanita yang mengalami gangguan menstruasi atau infertilitas, dokter bisa memberikan terapi hormon.
4. Pengobatan Penyebab Sekunder
Jika penyebabnya adalah hipotiroidisme, maka pengobatan hormon tiroid bisa menurunkan kadar prolaktin secara alami.
Hiperprolaktinemia dan Kesuburan
Salah satu dampak paling signifikan dari hiperprolaktinemia adalah gangguan kesuburan. Pada wanita, prolaktin yang terlalu tinggi dapat mengganggu siklus ovulasi.
Sedangkan pada pria, penurunan hormon testosteron akibat tingginya prolaktin bisa menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sperma.
Kabar baiknya, dengan pengobatan yang tepat, tingkat kesuburan bisa kembali normal. Banyak pasien dengan hiperprolaktinemia berhasil hamil setelah kadar prolaktin mereka terkendali.
Hiperprolaktinemia pada Remaja
Remaja juga bisa mengalami hiperprolaktinemia, meskipun lebih jarang. Biasanya penyebabnya adalah stres, gangguan tiroid, atau efek samping obat. Tanda-tandanya bisa berupa:
- Menstruasi tidak teratur
- Perkembangan payudara berlebihan
- Keluarnya cairan dari puting
Jika ditemukan sejak dini, kondisi ini bisa diatasi dan tidak mengganggu pertumbuhan maupun perkembangan pubertas.
Apakah Hiperprolaktinemia Bisa Sembuh?
Jawabannya tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh faktor sementara seperti obat atau stres, kadar prolaktin bisa kembali normal begitu penyebabnya diatasi.
Pada kasus prolaktinoma, banyak pasien yang bisa menjalani hidup normal dengan obat-obatan tanpa harus operasi. Beberapa bahkan mengalami remisi total. Kunci keberhasilannya adalah deteksi dini dan pengobatan yang konsisten sesuai anjuran dokter.
Pencegahan Hiperprolaktinemia
Meski tidak semua kasus bisa dicegah, Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk menurunkan risiko:
- Kelola stres dengan olahraga, meditasi, atau terapi
- Hindari penggunaan obat tanpa resep, terutama obat antidepresan dan antipsikotik
- Rutin cek kesehatan, terutama fungsi tiroid dan hormon reproduksi
- Tidur cukup dan jaga pola makan seimbang
- Segera obati gangguan tiroid atau penyakit metabolik lainnya
Hormon Seimbang, Hidup Lebih Nyaman Bersama Klinik Utama Pandawa
Jangan biarkan ketidakseimbangan hormon mengganggu kesehatan dan kualitas hidup Anda. Hiperprolaktinemia, atau kondisi di mana hormon prolaktin terlalu tinggi, bisa menyebabkan gangguan menstruasi, kesulitan hamil, hingga penurunan gairah seksual.
Tapi tenang, semua itu bisa diatasi! Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan pemeriksaan menyeluruh dan penanganan profesional untuk membantu Anda kembali ke kondisi tubuh yang sehat dan seimbang.
Didukung oleh tim medis berpengalaman dan peralatan modern, kami siap memberikan solusi terbaik untuk masalah hormonal Anda.
Segera konsultasikan kondisi Anda dan dapatkan perawatan yang tepat di Klinik Utama Pandawa, tempat terpercaya untuk menangani hiperprolaktinemia secara aman, nyaman, dan menyeluruh. Yuk, kendalikan hormonmu mulai sekarang!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- April 27, 2025
Erosi Serviks: Penyebab, Gejala, dan Cara.
Erosi serviks, atau yang juga dikenal sebagai ektropion serviks, adalah kondisi umum yang sering dialami wanita, terutama pada usia subur. .
Read More
- June 7, 2025
Obat Keputihan: Jenis, Manfaat, dan Cara.
Obat keputihan menjadi solusi yang banyak dicari oleh wanita yang mengalami keputihan berlebih atau keputihan yang tidak normal. Meskipun keputihan.
Read More