Aneh dan Ngeri, Ini Dia 8 Kelainan Seksual yang Sering Terjadi di Masyarakat!

kelainan seksualKelainan Seksual – Halo Sahabat Pandawa semua! Bagaimana kabar kamu hari ini? Tak henti-hentinya kami selalu mengingatkan kepada Sahabat Pandawa semua untuk selalu menjaga kebersihan dan juga kesehatan di mana pun berada. Pasalnya, saat ini kondisi dunia sedang diterpa badai pandemi virus COVID-19. Jadi, sangat penting untuk kita selalu menjaga kesehatan dan juga kebersihan.

Sahabat Pandawa, hubungan seks adalah kebutuhan biologi dari setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini. Dengan melakukan hubungan seksual maka bisa mendapatkan beberapa manfaat, seperti menghilangkan stress atau juga bisa menghasilkan keturunan. Namun, apa kamu tahu kalau dalam hal seks ada beberapa fantasi seksual yang cukup “berbeda” dari yang lain?

Fantasi seksual yang antimainstream ini sering juga disebut dengan parafilia atau bahasa mudahnya kelainan seksual. Parafilia merupakan sebuah ketertarikan atau orientasi seksual seseorang menyimpang dari hukum normal. Biasanya masalah ini banyak terjadi di masyarakat masa kini.

Berbagai jenis parafilia ini mungkin tidak asing bagi kamu karena pernah mendengar atau membaca artikel mengenai hal itu. Sebut saja masokis, eksibionis, dan juga pedofilia. Ya, memang beberapa jenis parafilia sangat menganggu dan bisa merugikan sebagian orang.

Sahabat Pandawa, seperti biasanya kita akan selalu menghadirkan artikel dan informasi kesehatan untuk kalian semua agar lebih teredukasi. Bidang kesehatan yang kami bahas seputar kesehatan kulit, kesehatan kelamin, edukasi seksual, dan juga tips trik seputar kecantikan atau estetika.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai sebuah topik sex education, yaitu parafilia atau kelainan seksual. Kita akan mengupas mulai dari pengertian parafilia dan juga jenis-jenis masalah parafilia yang sering terjadi. Maka dari itu sebaiknya kalian membaca artikel ini sampai selesai agar bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat. Yuk langsung aja disimak artikelnya!

Apa itu parafilia?

Parafilia adalah suatu kondisi di mana gairah dan kepuasan seksual seseorang bergantung pada berfantasi dan terlibat dalam perilaku seksual yang tidak biasa dan ekstrem. Paraphilia dianggap gangguan dan kelainan seksual jika menyebabkan kecemasan atau mengancam untuk menyakiti orang lain.

Parafilia mungkin berputar di sekitar objek tertentu (anak-anak, hewan, pakaian dalam) atau perilaku tertentu (menyebabkan rasa sakit, mengekspos diri sendiri), tetapi dibedakan dengan memerhatikan objek atau perilaku sedemikian rupa. Kebanyakan gangguan ini jauh lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita.

Jenis-jenis kelainan seksual parafilia

Parafilia memasuki gangguan emosional yang mencakup perilaku, dorongan, atau fantasi yang dapat menyebabkan gangguan mental. Ini karena hasrat seksual berubah terus menerus dan intens. Disfungsi seksual ini tidak bisa dianggap enteng karena akan berdampak parah pada penderitanya. Untuk membuat diagnosis, mereka harus melibatkan spesialis yang berkompeten di bidangnya masing-masing.

Tahap diagnostik biasanya meliputi riwayat kesehatan, tes urine laboratorium, dan pemeriksaan fisik. Ahli kemudian melakukan pemeriksaan dan menganalisa riwayat atau gejala gangguan kejiwaan untuk tujuan identifikasi.

Ada beberapa jenis kelainan seksual parafilia, berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Pedophilic disorder (pedofilia)

Kelainan seksual ini ditandai dengan gangguan berupa dorongan seksual, fantasi, atau perilaku yang intens dan terus menerus, menyebabkan anak-anak (biasanya usia 13 tahun ke bawah) menjadi pelampiasan hasrat seksual. Kebanyakan orang yang menderita kelainan seksual ini adalah laki-laki.

Penyebabnya mungkin karena penyalahgunaan obat, depresi, penyakit penyerta termasuk kecemasan, dan disfungsi keluarga. Perawatan yang dianggap cukup efektif untuk pasien meliputi tahapan psikoterapi, pemberian obat antiandrogen dan obat khusus untuk penyakit penyerta.

  1. Sexual masochism disorder (masokisme)

Sebelumnya, gangguan seksual masokisme seringkali dikaitkan dengan istilah sadisme. Jenis kelainan seksual ini ditunjukkan dengan fitur kepuasan seksual saat disiksa atau dipermalukann saat berhubungan seksual. Seseorang dapat dikatakan pernah mengalami penyimpangan seksual jenis ini jika mengalami gejala tertentu dalam waktu 6 bulan.

Gejala termasuk perilaku seksual yang melibatkan tindakan kekerasan seperti penghinaan, pemukulan, atau perbudakan, dan fantasi seksual yang intens dan terus-menerus. Penelitian di Australia menemukan bahwa 2,2% pria dan 1,3% wanita melakukan penyimpangan seksual masokis dalam satu tahun. Tentu saja, pasien membutuhkan pengobatan untuk meminimalkan kemungkinan terburuknya.

  1. Sexual sadism disorder (sadism)

Jenis kelainan penyimpangan seksual ini terasa puas saat menyiksa orang lain secara seksual. Diagnosis sadisme biasanya berlangsung selama 6 bulan atau lebih, terjadi dalam keadaan darurat, menyebabkan disfungsi dalam berbagai aspek kehidupan, dan terus terpuaskan ketika orang lain mengalami penderitaan fisik atau mental. Ketika kondisi ini menjadi patologis, itu menjadi masalah yang serius.

Di Amerika Serikat, kasus sadisme mempengaruhi antara 1% dan 2% populasi. Penyebab seseorang menderita kelainan seksual, menurut peneliti, utamanya adalah faktor biologis yang terdapat pada tes neuropsikologis dan neurologis. Biasanya, pasien dirawat dengan anti-androgen dan terapi perilaku untuk mengontrol gairah seksual.

  1. Exhibitionistic disorder (eksibionisme)

Jenis kelainan seksual ini ditandai ketika seseorang mencapai kepuasan dengan mengekspos alat kelaminnya untuk menciptakan efek syok dan kaget kepada korbannya. Gejala umumnya bekerja atas dorongan hati pada orang yang terganggu, sering berfantasi, memicu dorongan seksual, dan perilaku terjadi dalam waktu minimal 6 bulan.

Pasien dengan gangguan eksibisionis biasanya muncul sebelum usia 18 tahun. Diperkirakan angka prevalensinya berkisar antara 2% sampai 4% dari populasi umum. Diduga beberapa faktor seperti riwayat antisosial, gangguan kepribadian, dan kecenderungan memerhatikan seks anak (pedofil) merupakan risiko yang dapat menjadi penyebab penyimpangan seksual ini. Secara keseluruhan, jenis pengobatan ini memiliki kesamaan dengan gangguan seksual lainnya, yaitu psikoterapi dan pengobatan.

  1. Voyeuristic disorder (gemar mengintip)

Gangguan voyeuristik ditandai dengan tercapainya gairah seksual saat mengamati orang tanpa pakaian atau aktivitas seksual. Nama lainnya adalah “The Peeker.” Seseorang dikatakan mengalami gangguan ini jika rutin melakukan aktivitas selama lebih dari 6 bulan pada usia 18 tahun ke atas. Elemen rahasia pengamatan mencirikan jenis kelainan seksual voyeuristik.

Pengobatan yang bisa diberikan kepada pasien biasanya berupa psikoterapi. Jika Anda merasa membutuhkan perawatan lebih lanjut, Anda juga dapat memberikan antidepresan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) yang bekerja pada neurotransmitter serotonin.

Hal ini terkait dengan faktor risiko, yang diduga merupakan riwayat kelam seperti pelecehan seksual masa kanak-kanak, penyalahgunaan narkoba, ketertarikan seksual yang tidak tepat dan hiperseksualitas.

  1. Frotteuristic disorder (menggesek kemaluan di tempat publik)

Dalam jenis gangguan terestrial ini, seseorang menjadi terangsang secara seksual ketika mereka menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain di tempat umum sementara korbannya tidak fokus.

Gejala khususnya termasuk fantasi liar dan perilaku seksual di depan umum melalui keterikatan pada bokong orang lain. Dalam dunia medis, gangguan seksual ini membutuhkan penanganan oleh layanan kesehatan jiwa profesional.

  1. Fetishtic disorder (fetish terhadap sesuatu)

Fetishisme adalah kelainan seksual yang sangat membutuhkan benda mati. Beberapa contoh benda mati seperti pakaian, sepatu atau pakaian dalam. Bahkan penderita bisa mengganti orang dengan barang tersebut saat berhubungan seks.

Kondisi yang juga terkait dengan masalah ini adalah partialisme. Gejalanya adalah pengidap fetis mudah terangsang hanya dari bagian tubuh atipikal selain alat kelamin, contohnya seperti tangan, kaki, atau bokong.

Gejala khusus biasanya muncul dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih dan membuat benda mati seperti pakaian wanita (dalam fetishisme transvistic) serta alat yang merangsang alat kelamin taktil (vibrator).

  1. Transvestic disorder (gemar memakai pakaian lawan jenis)

Pada dasarnya fetish dan transvestic disorder memiliki hubungan. Kelainan seksual ini mewakili laki-laki heteroseksual yang lebih memilih memakai pakaian perempuan untuk kepuasan seksual. Awalnya, crossdressing (memakai pakaian lawan jenis) bersifat pribadi, tetapi secara bertahap menjadi semakin terlihat.

Beberapa waria juga mengalami autogynephilia, rangsangan seksual berdasarkan citra diri mereka sebagai seorang wanita.

Gangguan ini tentunya membutuhkan penanganan melalui psikoterapi dan kelompok dukungan sosial untuk meningkatkan fungsi seksual normal. Pengobatan khusus berupa psikoterapi, pemberian obat SSRI serta obat anti androgen dan estrogen.

Kesimpulan

Kamu tidak dapat meremehkan atau mengabaikan semua jenis gangguan mental. Adalah baik bahwa sebagai orang yang beradab kita mengembangkan gaya hidup sehat. Masalah kesehatan mental bukanlah lelucon.

Jika kamu menemukan salah satu kasus kelainan seksual yang dijelaskan, masuk akal untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Kami berharap dengan terus melakukan tindakan dalam bentuk pengobatan dapat meminimalisasi penyimpangan seksual dan tidak menutup kemungkinan untuk sembuh.

Bila Sahabat Pandawa ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah yang kamu alami maka dapat melakukan konsultasi online secara gratis dengan dokter kami. Silakan klik tautan ini “KONSULTASI ONLINE GRATIS”. Kamu juga bisa mengontak kami secara langsung lewat Whatsapp atau nomor berikut 0821-1141-0672/ 021-62313337. Segala rahasia medis terjamin. Kami tunggu kamu di KLINIK PANDAWA.

Share: