Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang umum dialami wanita dari berbagai usia. Kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, keputihan yang tidak normal, dan bau tidak sedap.
Vaginitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan peradangan pada vagina. Vagina adalah saluran yang menghubungkan leher rahim (serviks) ke bagian luar tubuh.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan vaginitis. Penyebab utama biasanya melibatkan ketidakseimbangan bakteri atau infeksi di dalam vagina. Berikut adalah beberapa penyebab umum vaginitis:
Jenis ini biasanya terjadi pada wanita menopause karena penurunan kadar estrogen. Penurunan hormon ini dapat menyebabkan penipisan dinding vagina, yang meningkatkan risiko iritasi dan infeksi.
Baca Juga: Tiba-Tiba Keluar Darah dari Miss V, Ada Apa?
Gejala vaginitis dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum meliputi:
Keputihan yang terjadi mungkin berubah warna, tekstur, atau jumlahnya. Misalnya:
Bau amis atau menyengat, terutama setelah berhubungan seksual, sering kali menjadi tanda vaginitis bakteri.
Area vagina terasa gatal, perih, atau tidak nyaman. Hal ini dapat diperburuk oleh gesekan pakaian atau aktivitas sehari-hari.
Vagina atau vulva mungkin tampak kemerahan, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh.
Dalam beberapa kasus, vaginitis dapat menyebabkan pendarahan ringan atau bercak darah di luar siklus menstruasi.
Dengan memahami gejala dan penyebabnya, kita bisa mengambil langkah pengobatan dan pencegahan yang tepat.
Baca Juga: Nyeri Saat BAB? Waspada Fistula Ani!
Vaginitis, atau peradangan pada vagina, terkadang dapat sembuh dengan sendirinya jika penyebabnya adalah iritasi ringan atau perubahan sementara pada area intim, seperti reaksi terhadap produk tertentu.
Namun, kemampuan tubuh untuk mengatasi kondisi ini secara alami bergantung pada penyebabnya dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Dalam beberapa kasus, gejala ringan seperti rasa tidak nyaman atau keputihan dapat mereda setelah beberapa hari dengan sendirinya, terutama jika faktor pemicu dihilangkan.
Meskipun demikian, tidak semua kasus dapat sembuh tanpa intervensi. Jika gejala seperti gatal, nyeri, keputihan tidak normal, atau bau yang tidak sedap berlangsung lebih dari beberapa hari, hal ini mungkin menandakan adanya infeksi atau gangguan lain yang memerlukan perhatian medis.
Oleh karena itu, penting untuk memantau gejala Anda dan tidak mengabaikannya, terutama jika kondisinya terus berlanjut atau memburuk.
Pengobatan kondisi ini bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah penjelasan pengobatan berdasarkan jenis vaginitis:
Bakterial vaginosis terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk di vagina.
Candidiasis disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida.
Trikomoniasis adalah infeksi parasit Trichomonas vaginalis.
Jika disebabkan oleh bahan iritan seperti sabun beraroma atau produk tertentu:
Vaginitis atrofi disebabkan oleh penurunan hormon estrogen, sering dialami wanita menopause.
Jika vaginitis disebabkan oleh IMS seperti gonore atau klamidia:
Jika gejala vaginitis tidak membaik setelah pengobatan atau sering kambuh, segera konsultasikan dengan dokter di klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penyesuaian terapi.
Baca Juga: Erosi Serviks: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Jangan biarkan vaginitis mengganggu kesehatan dan aktivitas Anda sehari-hari! Segera atasi masalah ini dengan perawatan terbaik di Klinik Utama Pandawa, tempat Anda mendapatkan penanganan dari dokter spesialis berpengalaman yang siap membantu Anda kembali nyaman dan percaya diri.
Dengan fasilitas medis modern dan layanan profesional, kami memastikan Anda mendapatkan solusi yang tepat untuk kesehatan area intim Anda. Jangan tunggu hingga gejala semakin parah, segera konsultasikan di Klinik Utama Pandawa dan rasakan perbedaannya!