Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
0811-742-777
Blog Details Image

Teratozoospermia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Salah satu faktor penting dalam kualitas sperma adalah morfologi atau bentuk sperma, sayangnya ada permasalahan yang memengaruhi hal tersebut yaitu teratozoospermia.

Teratozoospermia adalah kondisi yang terjadi ketika sperma dalam air mani memiliki bentuk abnormal. Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab utama masalah kesuburan pada pria.

Sperma yang normal memiliki kepala bulat, leher, dan ekor yang sehat, yang memungkinkan mereka bergerak dengan lancar menuju sel telur untuk pembuahan. 

Namun, pada pria dengan teratozoospermia, sebagian besar sperma memiliki kelainan bentuk pada bagian kepala, leher, atau ekor, yang menghambat kemampuannya untuk mencapai dan membuahi sel telur.

Penyebab Teratozoospermia

Penyebab teratozoospermia bisa bervariasi dan dapat melibatkan faktor-faktor berikut:

  • Faktor Genetik: Beberapa kelainan genetik dapat memengaruhi perkembangan sperma dan menyebabkan teratozoospermia.
  • Varikokel: Pembengkakan pembuluh darah vena di skrotum (kantong buah zakar) dapat meningkatkan suhu testis dan memengaruhi produksi dan kualitas sperma, termasuk morfologinya.
  • Infeksi: Infeksi pada saluran reproduksi, seperti epididimitis atau orkitis, dapat menyebabkan peradangan dan merusak sperma.
  • Paparan Toksin Lingkungan: Paparan bahan kimia industri, pestisida, logam berat, dan radiasi dapat merusak sperma.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan narkoba, obesitas, dan stres dapat berdampak negatif pada kualitas sperma, termasuk morfologinya.
  • Usia: Kualitas sperma, termasuk morfologinya, dapat menurun seiring bertambahnya usia.
  • Kondisi Medis Tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, penyakit autoimun, dan penyakit celiac, dapat dikaitkan dengan teratozoospermia.
  • Pengobatan Tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti kemoterapi dan steroid anabolik, dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma.

Mengidentifikasi penyebab yang mendasari teratozoospermia sangat penting dalam menentukan penanganan yang tepat. 

Oleh karena itu, jika Anda atau pasangan Anda mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.

Gejala Utama

Teratozoospermia seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik dan mudah dikenali secara langsung oleh penderitanya. Kebanyakan pria tidak menyadari bahwa mereka memiliki teratozoospermia sampai mereka dan pasangannya mengalami kesulitan untuk hamil dan kemudian menjalani pemeriksaan kesuburan.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang mungkin terkait dengan teratozoospermia, terutama jika kondisi tersebut disebabkan oleh masalah kesehatan lain yang mendasarinya. 

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak secara otomatis berarti seseorang pasti mengalami teratozoospermia, tetapi bisa menjadi indikasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa gejala gangguan sperma ini:

1. Kesulitan Memiliki Anak

Pria dengan teratozoospermia sering mengalami masalah kesuburan, karena sperma yang bentuknya tidak normal kesulitan mencapai dan membuahi sel telur.

2. Morfologi Sperma yang Abnormal

Sperma memiliki bentuk yang tidak normal, seperti kepala yang tidak bulat atau ekor yang rusak, yang dapat ditemukan melalui pemeriksaan sperma.

3. Jumlah Sperma Normal dengan Kualitas Buruk

Meskipun jumlah sperma bisa normal, banyak sperma yang memiliki bentuk abnormal dan tidak dapat bergerak dengan baik, mengurangi peluang pembuahan.

4. Motilitas Sperma Menurun

Sperma dengan bentuk yang abnormal sering kali memiliki kemampuan berenang yang buruk, membuatnya sulit menuju sel telur.

Jika Anda atau pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, sebaiknya melakukan pemeriksaan kesuburan untuk mengetahui apakah teratozoospermia menjadi penyebabnya.

Apakah Teratozoospermia Bisa Diobati?

Kondisi ini dapat mengurangi kemungkinan pembuahan sel telur oleh sperma, karena sperma dengan bentuk yang tidak normal mungkin kesulitan dalam mencapai dan membuahi sel telur. 

Meskipun teratozoospermia dapat menjadi hambatan dalam proses pembuahan, setiap kasus memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Penting bagi pria yang mengalami teratozoospermia untuk mengetahui penyebab dan dampaknya terhadap kesuburan. 

Mendeteksi dini dan memahami kondisi ini dapat membantu dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan peluang kehamilan. 

Konsultasikan dengan ahli andrologi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan terbaik untuk kondisi Anda.

CTA Konsultasi Dokter Online

Cara Mengatasi Teratozoospermia

Meskipun tidak ada pengobatan langsung untuk mengubah bentuk sperma, ada beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan kesuburan dan peluang kehamilan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan sebagai pengobatan gangguan sperma ini:

1. Perubahan Gaya Hidup

Mengadopsi gaya hidup sehat adalah langkah pertama yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Beberapa hal yang dapat dilakukan termasuk:

  • Menghindari alkohol, rokok, dan narkoba
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengelola stres dengan cara yang sehat
  • Menghindari paparan panas berlebihan (misalnya, menghindari penggunaan celana ketat atau terlalu sering mandi air panas)

2. Konsumsi Suplemen

Beberapa suplemen seperti vitamin E, vitamin C, zinc, selenium, dan asam folat dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Antioxidan dalam suplemen ini dapat membantu mengurangi kerusakan pada sperma dan meningkatkan kesehatan sperma secara keseluruhan.

3. Pengobatan Medis

Jika teratozoospermia disebabkan oleh kondisi medis tertentu, pengobatan seperti hormon atau antibiotik mungkin diperlukan. Misalnya, jika ada infeksi atau gangguan hormon yang memengaruhi kualitas sperma, dokter dapat meresepkan pengobatan yang sesuai.

4. Inseminasi Intrauterin (IUI)

Jika kualitas sperma sangat buruk, prosedur inseminasi intrauterin (IUI) dapat dilakukan. Dalam IUI, sperma yang sudah disaring dan dipilih dengan kualitas terbaik akan disuntikkan langsung ke dalam rahim untuk meningkatkan peluang kehamilan.

5. Fertilisasi In Vitro (IVF)

Untuk pasangan yang tidak berhasil hamil melalui cara alami atau IUI, fertilisasi in vitro (IVF) bisa menjadi pilihan. Dalam IVF, sperma yang dipilih dengan kualitas terbaik akan digunakan untuk membuahi sel telur di luar tubuh, kemudian hasil pembuahan akan ditanamkan ke dalam rahim.

6. Penghindaran Paparan Toksin

Paparan bahan kimia berbahaya atau lingkungan yang tercemar dapat memengaruhi kualitas sperma. Mengurangi paparan terhadap racun, pestisida, atau bahan kimia industri dapat membantu memperbaiki kualitas sperma.

Dengan melakukan beberapa langkah ini, peluang kesuburan bisa meningkat meskipun bentuk sperma tidak normal. Jika masalah kesuburan terus berlanjut, konsultasikan dengan ahli urologi atau spesialis kesuburan untuk perawatan lebih lanjut.

Pengobatan Berbagai Gangguan Sperma di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Atasi berbagai gangguan sperma yang dapat mempengaruhi kesuburan Anda hanya di Klinik Utama Pandawa

Dengan tim medis ahli dan layanan yang profesional, kami menyediakan pengobatan yang tepat untuk membantu Anda mengatasi masalah sperma seperti oligospermia, teratozoospermia, dan masalah kesuburan lainnya. 

Jangan biarkan masalah kesuburan menghalangi impian Anda untuk memiliki buah hati. Segera konsultasikan kondisi Anda di Klinik Utama Pandawa dan raih solusi terbaik dengan perawatan yang efektif dan penuh perhatian.

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • Reproductive Health & Wellness Center (2020), What is Teratozoospermia?
  • Fertiltree (N/A), Teratozoospermia Types, Symptoms & Treatment.
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.