Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
0811-742-777
Blog Details Image

Skin Tag: Benjolan Kecil yang Mengganggu Penampilan

Pernahkah Anda menemukan benjolan kecil, lunak, dan berwarna seperti kulit di beberapa bagian tubuh Anda? Kemungkinan besar itu adalah skin tag.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, keberadaan skin tag sering kali mengganggu penampilan dan dapat menurunkan rasa percaya diri.

Skin tag adalah benjolan kecil yang terbuat dari kulit dan jaringan ikat, seringkali berwarna cokelat atau kekuningan. 

Meskipun tidak berbahaya dan bukan bentuk dari kanker kulit, skin tag sering ditemukan pada area tubuh yang sering terlipat, seperti leher, ketiak, kelopak mata, atau area selangkangan.

Benjolan ini biasanya berukuran kecil, tetapi bisa tumbuh lebih besar seiring waktu. Skin tag cenderung muncul pada individu yang berusia lebih dari 30 tahun dan lebih sering ditemukan pada mereka yang memiliki kondisi tertentu, seperti obesitas atau diabetes.

Penyebab Munculnya Skin Tag

Sebelum memahami cara menghilangkannya, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan munculnya skin tag. Berikut adalah beberapa penyebab utama dari munculnya skin tag:

1. Gesekan Kulit

Penyebab utama dari munculnya skin tag adalah gesekan kulit. Skin tag sering muncul pada bagian tubuh yang sering terlipat atau bersentuhan dengan pakaian, perhiasan, atau bagian tubuh lainnya. Area yang rentan terjadinya gesekan ini antara lain:

  • Leher: Terutama pada orang yang memiliki lipatan kulit lebih banyak di leher.
  • Ketiak: Tempat yang mudah terjadinya gesekan akibat gerakan tangan dan pakaian yang ketat.
  • Selangkangan dan paha bagian dalam: Area ini cenderung sering bergesekan, terutama bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih.
  • Kelopak mata: Meski jarang, skin tag juga dapat muncul di sekitar area mata akibat gesekan dari kelopak mata yang bergerak.

2. Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah faktor risiko penting yang dapat meningkatkan kemungkinan munculnya skin tag. Orang yang memiliki tubuh dengan banyak lipatan kulit atau lemak tubuh lebih tinggi lebih rentan untuk mengalami gesekan berlebih pada bagian tubuh tertentu. Hal ini membuat kulit lebih mudah mengembangkan skin tag di area yang sering terlipat seperti ketiak, leher, dan selangkangan.

3. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan atau masa perimenopause dapat mempengaruhi pertumbuhan kulit dan memicu pembentukan skin tag. Wanita yang sedang hamil seringkali mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron, yang dapat mempengaruhi kulit dan menyebabkan kulit berkembang menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan skin tag. Begitu juga pada wanita yang menjalani terapi hormon.

4. Penuaan

Penuaan adalah faktor lain yang dapat berkontribusi pada pembentukan skin tag. Seiring bertambahnya usia, elastisitas kulit berkurang dan proses regenerasi sel kulit melambat, yang menyebabkan kulit lebih mudah teriritasi dan berkembang menjadi skin tag. Karena itu, skin tag lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun.

5. Faktor Genetik

Faktor genetika juga dapat memainkan peran penting dalam pembentukan skin tag. Jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki skin tag, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya. Ini menunjukkan adanya faktor keturunan yang dapat mempengaruhi perkembangan kulit dan terbentuknya skin tag pada beberapa individu.

6. Diabetes

Penderita diabetes, terutama yang tidak terkontrol dengan baik, lebih rentan mengalami skin tag. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan kadar gula darah yang mempengaruhi pembuluh darah dan sistem kulit secara keseluruhan. Penurunan fungsi insulin dalam tubuh dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap pembentukan benjolan kulit seperti skin tag.

Gejala Umum

Gejala utama skin tag adalah munculnya benjolan kecil pada kulit. Berikut adalah rincian gejala umum skin tag:

1. Penampilan Fisik

  • Bentuk: Biasanya berbentuk bulat atau lonjong, menonjol dari permukaan kulit dan terhubung dengan tangkai atau batang tipis (seperti digantung).
  • Ukuran: Ukurannya bervariasi, umumnya kecil, antara 1-5 mm (seukuran ujung penghapus pensil), tetapi beberapa bisa tumbuh lebih besar hingga 1 cm atau bahkan lebih.
  • Warna: Umumnya sewarna dengan kulit di sekitarnya, tetapi bisa juga sedikit lebih gelap (cokelat muda hingga cokelat tua) atau bahkan kemerahan jika teriritasi.
  • Tekstur: Lembut, kenyal, dan mudah bergerak jika disentuh. Tidak keras atau padat seperti kutil atau tahi lalat.

2. Lokasi Kemunculan

Skin tag sering muncul di area kulit yang sering mengalami gesekan, seperti:

  • Leher: Terutama di lipatan leher.
  • Ketiak: Area yang sering bergesekan dengan lengan.
  • Selangkangan: Lipatan kulit antara paha dan perut.
  • Kelopak mata: Bisa muncul di kelopak mata atas atau bawah.
  • Di bawah payudara: Terutama pada wanita dengan payudara yang lebih besar.
  • Lipatan kulit lainnya: Misalnya di perut, punggung, atau di antara jari-jari.

3. Gejala Lain yang Perlu Diperhatikan

  • Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit: Skin tag biasanya tidak sakit, kecuali jika teriritasi akibat gesekan dengan pakaian, perhiasan, atau terpelintir. Iritasi dapat menyebabkan skin tag menjadi merah, bengkak, atau bahkan berdarah.
  • Tidak menular: Skin tag bukan infeksi dan tidak menular ke orang lain.
  • Pertumbuhan lambat: Skin tag biasanya tumbuh sangat lambat dan mungkin tidak berubah ukuran selama bertahun-tahun.
  • Jumlah bervariasi: Seseorang bisa hanya memiliki satu skin tag, tetapi banyak juga yang memiliki beberapa bahkan puluhan skin tag di area yang berbeda.

4. Perbedaan Skin Tag dengan Kondisi Lain

Penting untuk membedakan skin tag dengan kondisi kulit lain yang mungkin terlihat serupa:

  • Kutil: Kutil disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan memiliki tekstur yang lebih kasar dan keras daripada skin tag.
  • Tahi lalat: Tahi lalat biasanya datar atau sedikit menonjol, dan memiliki warna yang lebih gelap dan merata. Perubahan pada tahi lalat, seperti perubahan ukuran, warna, atau bentuk, perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter.
  • Kista: Kista adalah benjolan berisi cairan atau materi lainnya di bawah kulit. Teksturnya biasanya lebih padat dan bisa terasa nyeri jika meradang.

Dengan memahami gejala-gejala umum skin tag ini, Anda dapat lebih mudah mengenalinya dan mengambil langkah yang tepat jika diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan di kulit Anda.

Apakah Skin Tag Bisa Hilang dengan Sendirinya?

Skin tag biasanya tidak hilang dengan sendirinya, meskipun ada beberapa kasus di mana ukuran atau jumlah skin tag bisa berkurang seiring waktu. 

Pada sebagian besar orang, skin tag cenderung tetap ada atau bahkan bisa tumbuh lebih banyak. Meskipun skin tag bukan kondisi yang berbahaya, mereka dapat menjadi sumber ketidaknyamanan, terutama jika terletak pada area yang sering bergesekan dengan pakaian atau kulit lain.

Penyebab utama dari kemunculan skin tag adalah faktor genetik, friksi kulit, dan perubahan hormon, terutama pada usia yang lebih tua. 

Meskipun tidak hilang begitu saja tanpa pengobatan, penting untuk tetap memantau keberadaan skin tag dan memperhatikan apakah ada perubahan pada ukuran atau bentuknya. 

Jika skin tag mulai mengganggu, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang bijak untuk mengetahui pilihan terbaik.

CTA Konsultasi Dokter Online

Cara Mengatasi Skin Tag

Jika Anda ingin menghilangkannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik secara medis maupun beberapa metode rumahan (meskipun efektivitas metode rumahan ini belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu), berikut contohnya: 

1. Cara Menghilangkan Skin Tag Secara Medis

Cara-cara medis ini umumnya lebih efektif dan aman karena dilakukan oleh tenaga medis profesional. Berikut beberapa metodenya:

  • Eksisi (Pemotongan): Ini adalah metode yang paling umum dan efektif. Dokter akan memotong skin tag dengan pisau bedah atau gunting medis. Prosedur ini biasanya cepat dan hanya menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman karena akan diberikan anestesi lokal. Bekas luka yang ditinggalkan biasanya minimal.
  • Krioterapi (Pembekuan): Dokter akan membekukan skin tag dengan nitrogen cair. Suhu yang sangat dingin akan merusak jaringan skin tag sehingga akan mengering dan lepas dalam beberapa hari. Prosedur ini mungkin terasa sedikit perih atau tidak nyaman selama proses pembekuan.
  • Elektrokauter (Pembakaran): Dokter akan menggunakan alat khusus yang dialiri arus listrik untuk membakar skin tag. Panas dari arus listrik akan menghancurkan jaringan skin tag. Metode ini efektif tetapi dapat menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman dan meninggalkan bekas luka kecil.
  • Ligasi (Pengikatan): Dokter akan mengikat pangkal skin tag dengan benang bedah atau benang khusus. Pengikatan ini akan menghentikan aliran darah ke skin tag, sehingga akan mengering dan lepas dalam beberapa hari. Prosedur ini umumnya tidak sakit dan tidak memerlukan anestesi.

Semua prosedur medis di atas sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit atau tenaga medis yang terlatih. Jangan mencoba menghilangkan skin tag sendiri dengan cara memotong atau menariknya, karena dapat menyebabkan pendarahan, infeksi, dan jaringan parut.

3. Metode Rumahan (Perlu Dikonsultasikan dengan Dokter)

Beberapa orang mencoba menghilangkan skin tag di rumah dengan metode berikut, tetapi penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanannya belum sepenuhnya teruji secara klinis, dan beberapa metode bahkan berpotensi berbahaya jika dilakukan dengan tidak tepat:

  • Cuka Apel: Cuka apel dipercaya memiliki sifat asam yang dapat membantu mengeringkan skin tag. Cara penggunaannya adalah dengan merendam kapas dalam cuka apel dan menempelkannya pada skin tag selama beberapa waktu. Namun, cuka apel dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif, jadi berhati-hatilah dan hentikan penggunaan jika terjadi iritasi. Jangan gunakan cuka apel di area mata.
  • Minyak Pohon Teh (Tea Tree Oil): Minyak pohon teh memiliki sifat antiseptik dan anti-inflamasi. Beberapa orang percaya bahwa mengoleskan minyak pohon teh secara teratur dapat membantu mengeringkan skin tag. Namun, efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah dan dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang.
  • Bawang Putih: Beberapa orang mengoleskan bawang putih yang telah dihaluskan ke skin tag dan menutupnya dengan perban semalaman. Diyakini bahwa kandungan dalam bawang putih dapat membantu mengeringkan skin tag. Namun, metode ini juga belum teruji secara klinis dan dapat menyebabkan iritasi.

Metode rumahan mungkin tampak menarik, tetapi risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Jika Anda memiliki skin tag yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman.

Jangan Sampai Mengganggu Penampilan! Atasi Skin Tag di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Jangan biarkan skin tag mengganggu penampilan dan rasa percaya diri Anda! Atasi masalah kulit ini dengan perawatan terbaik di Klinik Utama Pandawa, tempat yang tepat untuk solusi cepat dan aman. 

Dengan tenaga medis profesional dan layanan yang penuh perhatian, kami siap membantu Anda mengatasi skin tag dan mengembalikan kulit yang mulus. 

Segera konsultasikan kebutuhan Anda dan rasakan perbedaannya di Klinik Utama Pandawa, karena penampilan menarik dimulai dari perawatan yang tepat!

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • NHS (2023), Skin tags.
  • AAD (2023), Skin tags: Why they develop, and how to remove them.
Tag Here
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.