Sifilis, yang merupakan infeksi menular seksual ini tak hanya menyerang organ intim, tapi juga bisa menjelma menjadi ancaman mematikan saat sudah masuk ke tahap tersier.
Sifilis tersier adalah tahap akhir dari penyakit sifilis yang sangat sulit untuk terobati. Pada tahap ini tanda yang paling terlihat adalah kerusakan serius pada berbagai organ tubuh.
Penyakit sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Tahap tersier dapat terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal, membawa dampak berbahaya bagi kesehatan penderita.
Gejala sifilis tersier bisa sangat bervariasi dan tergantung pada organ yang terkena. Beberapa komplikasi serius yang mungkin terjadi meliputi:
Gejala sifilis tersier dapat sangat bervariasi dan seringkali muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal. Karena gejalanya bisa menyerupai kondisi medis lainnya, penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan dan memiliki riwayat infeksi sifilis atau penyakit menular seksual lainnya.
Baca Juga: Suntik Sifilis Terdekat di Jakarta Pusat
Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sifilis tersier:
Infeksi sifilis yang tidak diobati atau tidak diobati dengan benar dapat berkembang menjadi sifilis tersier. Tahap awal sifilis seringkali tidak menunjukkan gejala yang signifikan atau gejala yang muncul bisa hilang dengan sendirinya, membuat banyak orang mengabaikan pengobatan.
Sifilis ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Melakukan hubungan seksual tanpa kondom, terutama dengan pasangan yang status kesehatannya tidak diketahui, meningkatkan risiko infeksi sifilis dan perkembangan ke tahap tersier.
Orang yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi sifilis, terutama jika tidak menggunakan proteksi yang memadai. Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi peluang terpapar infeksi menular seksual.
Orang yang hidup dengan HIV atau infeksi menular seksual lainnya memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lebih lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi sifilis dan komplikasinya. Co-infeksi dengan HIV dapat mempercepat perkembangan sifilis ke tahap tersier.
Individu yang tidak memiliki akses mudah ke layanan kesehatan atau yang hidup di daerah dengan sumber daya medis yang terbatas mungkin tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang diperlukan untuk sifilis. Kurangnya edukasi dan layanan kesehatan meningkatkan risiko perkembangan penyakit.
Penggunaan narkoba suntik dapat meningkatkan risiko infeksi sifilis melalui praktik berbagi jarum yang tidak steril. Selain itu, penggunaan narkoba sering dikaitkan dengan perilaku seksual berisiko yang dapat meningkatkan peluang tertular sifilis.
Orang yang pernah terinfeksi sifilis sebelumnya dan tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami reinfeksi dan perkembangan ke tahap tersier.
Baca Juga: Waspada! Lidah Berubah Warna Bisa Jadi Tanda Sifilis
Sifilis tahap tersier, yang merupakan tahap lanjut dari infeksi sifilis yang tidak diobati, dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh seperti otak, mata, jantung, tulang, dan sistem saraf.
Meskipun sifilis tahap tersier bisa terobati, kerusakan yang telah terjadi pada organ tubuh mungkin tidak dapat pulih sepenuhnya.
Pengobatan sifilis umumnya melibatkan antibiotik seperti penisilin, yang diberikan dalam dosis yang sesuai dan sesuai dengan panduan medis.
Meskipun antibiotik dapat membunuh bakteri penyebab sifilis (Treponema pallidum), pengobatan untuk sifilis tahap tersier dapat lebih kompleks dan memerlukan pengawasan medis yang ketat untuk memantau respons terhadap terapi dan mengelola komplikasi yang mungkin timbul.
Jika Anda mencurigai diri Anda terpapar sifilis, segera lakukan tes dan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat. Pengobatan dini dengan antibiotik dapat membantu mencegah komplikasi yang serius, termasuk sifilis tersier.
Baca Juga: Sifilis Kongenital: Ancaman Nyata bagi Masa Depan Bayi
Untuk mengatasi sifilis sebelum mencapai tahap yang parah, Klinik Utama Pandawa menawarkan penanganan komprehensif dan terpercaya. Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan pemeriksaan dan diagnosis yang akurat untuk memastikan pengobatan yang tepat waktu.
Penggunaan antibiotik, khususnya penisilin, merupakan pendekatan utama dalam mengobati sifilis untuk menghentikan perkembangan infeksi.
Selain itu, pasien juga akan mendapatkan pemantauan teratur untuk memastikan respons terhadap pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan tenaga medis yang berpengalaman dan fasilitas yang modern, Klinik Utama Pandawa siap memberikan perawatan terbaik untuk mengatasi sifilis dan memastikan kesehatan yang optimal bagi pasien.