Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
0811-742-777
Blog Details Image

Molluscum Contagiosum: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Molluscum contagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang menyebabkan munculnya bintil-bintil kecil sewarna kulit dengan lekukan di tengahnya.

Meskipun penyakit ini biasanya tidak berbahaya, namun sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun psikologis, terutama bagi mereka yang merasa malu dengan penampilannya.

Penyebab Molluscum Contagiosum

Infeksi ini disebabkan oleh virus molluscum contagiosum, yang termasuk dalam kelompok poxvirus. Molluscum menular melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus tersebut. Berikut adalah beberapa cara penularan molluscum contagiosum:

1. Kontak Kulit ke Kulit

Penularan virus ini sering terjadi melalui kontak langsung antara kulit yang sehat dan kulit yang terinfeksi. Hal ini bisa terjadi saat berpelukan, berjabat tangan, atau melakukan aktivitas yang melibatkan kontak langsung dengan kulit orang yang terinfeksi.

2. Kontak Seksual

Pada orang dewasa, molluscum contagiosum lebih sering ditularkan melalui hubungan seksual, karena virus ini dapat menular melalui kontak genital. Oleh karena itu, molluscum contagiosum dapat dikategorikan sebagai infeksi menular seksual (IMS) ketika ditularkan melalui hubungan intim.

3. Kontaminasi Benda atau Permukaan yang Terkena Virus

Virus molluscum contagiosum juga dapat ditularkan melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi, seperti handuk, pakaian, atau alat olahraga yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.

4. Menyentuh Area yang Terinfeksi

Menyentuh benjolan molluscum contagiosum dan kemudian menyentuh bagian lain dari tubuh Anda dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area kulit yang lain.

5. Kekebalan Tubuh yang Lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi molluscum contagiosum. Virus ini dapat berkembang lebih agresif pada orang dengan kekebalan tubuh yang terganggu.

Gejala Umum

Gejala utama dari molluscum contagiosum adalah munculnya benjolan kecil pada kulit, yang dapat berkembang dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terinfeksi virus. Berikut adalah ciri-ciri khas benjolan yang muncul akibat molluscum contagiosum:

1. Benjolan Kecil dan Bulat

Gejala utama dari molluscum contagiosum adalah munculnya benjolan kecil di permukaan kulit. Benjolan ini memiliki ciri-ciri:

  • Ukuran: Biasanya berdiameter sekitar 2 hingga 5 mm.
  • Bentuk: Bulat atau berbentuk kubah dengan permukaan yang licin dan cekungan di bagian tengahnya (dimpled).
  • Warna: Bisa berwarna kulit, kemerahan, atau kekuningan. Warna benjolan sering kali tergantung pada kondisi kulit masing-masing individu.

2. Tumbuh Dalam Kelompok

Benjolan molluscum contagiosum sering muncul dalam kelompok, yang berarti beberapa benjolan akan muncul di area yang sama atau di bagian tubuh yang berbeda. Meskipun bisa muncul satu per satu, biasanya ada banyak benjolan yang tumbuh dalam waktu yang bersamaan.

3. Bergelombang dan Terasa Kenyal

Benjolan tersebut terasa kenyal saat disentuh dan bisa sedikit bergerak di bawah permukaan kulit. Meskipun umumnya tidak menyakitkan, benjolan ini kadang bisa terasa gatal atau menimbulkan rasa iritasi pada beberapa orang.

4. Muncul di Area Tertentu

Molluscum contagiosum dapat muncul di hampir semua bagian tubuh, namun area yang paling sering terpengaruh antara lain:

  • Wajah, terutama di sekitar mata dan pipi, pada anak-anak.
  • Tangan dan Lengan, terutama pada anak-anak yang sering menyentuh area terinfeksi.
  • Area Genital, pada orang dewasa, terutama yang memiliki riwayat hubungan seksual tanpa pelindung.
  • Paha, Punggung, atau Perut, juga dapat terinfeksi, terutama jika infeksi ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit.

5. Penyebaran Benjolan

Dalam beberapa kasus, benjolan molluscum contagiosum dapat menyebar ke area tubuh lain akibat sentuhan atau gesekan, terutama jika benjolan digaruk atau tergores. Hal ini dapat memperburuk penyebaran infeksi ke bagian lain dari tubuh atau bahkan ke orang lain. Benjolan di penis bisa muncul karena hal ini.

6. Tidak Menyebabkan Nyeri atau Pembengkakan yang Signifikan

Benjolan molluscum contagiosum biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Namun, jika benjolan terinfeksi atau tergesek dengan pakaian, bisa terjadi iritasi, peradangan, atau bahkan nanah di dalam benjolan. Meskipun jarang, infeksi sekunder dapat memperburuk kondisi.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter di klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa itu adalah molluscum contagiosum dan mendapatkan pengobatan yang tepat jika diperlukan.

Apakah Molluscum Contagiosum Bisa Sembuh Sendiri?

Meskipun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu beberapa bulan hingga tahun, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap individu. 

Proses penyembuhan bisa sangat bervariasi, dan dalam beberapa kasus, benjolan dapat tetap ada lebih lama, bahkan memperburuk kondisi kulit atau menyebar ke area lain.

Namun, meskipun ada kemungkinan sembuh sendiri, kondisi ini tetap memerlukan perhatian medis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan untuk mengurangi risiko komplikasi. 

Jika tidak diatasi dengan tepat, penyakit ini dapat menular kepada orang lain dan menyebar ke area tubuh lainnya, terutama pada orang dengan sistem imun yang lemah. 

Oleh karena itu, lebih baik berkonsultasi dengan profesional medis untuk memastikan langkah pengobatan yang tepat.

CTA Konsultasi Dokter Online

Pengobatan Molluscum Contagiosum

Pengobatan kondisi ini biasanya tidak diperlukan karena infeksi ini sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan hingga satu tahun. Namun, jika Anda ingin mempercepat penyembuhan atau mengurangi penularan, berikut adalah beberapa pilihan pengobatan:

  1. Krioterapi (Pembekuan dengan Nitrogen Cair): Prosedur ini melibatkan pembekuan benjolan molluscum dengan nitrogen cair untuk menghancurkannya. Ini adalah salah satu pengobatan yang paling umum.
  2. Penggunaan Krim Topikal: Beberapa krim, seperti imichimod atau cantharidin, dapat digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh atau menghancurkan benjolan molluscum.
  3. Pengangkatan Benjolan (Eksisi): Dokter dapat mengangkat benjolan dengan prosedur kecil, baik dengan menggunakan pisau bedah atau alat khusus.
  4. Pengobatan Laser: Laser CO2 digunakan untuk menghancurkan benjolan molluscum dengan cara membakar jaringan yang terinfeksi.
  5. Obat Retinoid: Krim yang mengandung retinoid, seperti tretinoin, dapat membantu mempercepat pengelupasan kulit dan mengurangi benjolan molluscum.
  6. Antibiotik Topikal: Jika ada infeksi bakteri sekunder pada benjolan molluscum, dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal untuk mengobati infeksi tersebut.

Meskipun pengobatan bisa membantu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan yang tepat, tergantung pada kondisi kulit dan lokasi benjolan.

Atasi Molluscum dengan Pengobatan Terbaik di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Molluscum contagiosum bisa mengganggu penampilan dan kenyamanan Anda, tetapi jangan biarkan hal itu menghalangi aktivitas sehari-hari! 

Klinik Utama Pandawa hadir dengan pengobatan terbaik untuk mengatasi infeksi kulit ini secara efektif dan aman. 

Dengan dukungan tenaga medis profesional dan perawatan yang tepat, kami siap membantu Anda mendapatkan kulit yang bersih dan sehat kembali. Segera kunjungi Klinik Utama Pandawa untuk konsultasi dan rasakan perbedaannya!

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • DermNet (2021), Molluscum contagiosum.
  • Cleveland Clinic (2023), Molluscum Contagiosum Overview.
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.