Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
klinikpandawa@gmail.com
0811-742-777
Blog Details Image
December 3, 2024

Kencing Anda Tiba-Tiba Berbusa? Mungkin Karena Penyakit Ini

Kencing berbusa adalah kondisi ketika urine tampak berbusa atau berbuih lebih dari biasanya. Meskipun kadang-kadang bisa dianggap normal, kencing berbusa dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan ginjal atau saluran kemih.

Kencing berbusa adalah fenomena di mana urin yang keluar dari tubuh tampak mengandung banyak busa, seperti saat Anda menuangkan cairan ke dalam wadah atau toilet. 

Pada beberapa orang, ini mungkin hanya terjadi sesekali, tetapi jika terjadi secara teratur, perlu diwaspadai sebagai gejala dari suatu kondisi medis.

Penyebab Kencing Berbusa

Meskipun aliran urine yang cepat saat kandung kemih penuh bisa menyebabkan busa, ada beberapa kondisi medis yang juga bisa menjadi penyebabnya. Berikut adalah penjelasannya:

1. Kehadiran Protein dalam Urine (Proteinuria)

Salah satu penyebab utama kencing berbusa adalah kehadiran protein dalam urine, yang dikenal dengan istilah proteinuria. Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, tetapi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, protein seperti albumin dapat bocor ke dalam urine, yang menyebabkan busa atau gelembung.
Penyebab utama proteinuria meliputi:

  • Penyakit Ginjal Kronis: Kerusakan pada ginjal akibat diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal lainnya.
  • Glomerulonefritis: Peradangan pada glomeruli ginjal yang mengganggu proses penyaringan.
  • Sindrom Nefrotik: Gangguan ginjal yang menyebabkan protein berlebihan keluar bersama urine.

2. Dehidrasi

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan urine menjadi lebih pekat dan terkonsentrasi. Urine yang terkonsentrasi ini dapat menghasilkan busa ketika keluar dari tubuh. Selain itu, dehidrasi juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih (ISK), yang dapat memperburuk gejala kencing berbusa.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih, terutama pada bagian saluran kemih bawah, bisa menjadi salah satu penyebab kencing berbusa. Ketika bakteri seperti ureaplasma menginfeksi saluran kemih, mereka dapat menyebabkan peradangan yang dapat memengaruhi komposisi urine, sehingga urine menjadi berbusa. Gejala infeksi saluran kemih lainnya meliputi:

  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Sering buang air kecil dengan jumlah sedikit.
  • Urine berbau tidak sedap atau keruh.
  • Demam dan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah.

4. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan kencing berbusa sebagai efek samping. Obat diuretik, yang meningkatkan produksi urine, juga dapat menyebabkan peningkatan buih pada urine. Jika Anda merasa kencing berbusa setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah obat tersebut yang menjadi penyebabnya.

5. Gangguan Ginjal Lainnya

Selain penyakit ginjal kronis, beberapa kondisi ginjal lainnya dapat menyebabkan kencing berbusa:

  • Batu Ginjal: Batu ginjal yang menghalangi saluran kemih dapat menyebabkan aliran urine yang tidak normal, menghasilkan busa saat buang air kecil.
  • Infeksi Ginjal (Pielonefritis): Infeksi yang lebih serius pada ginjal ini dapat menyebabkan protein dan darah dalam urine, yang bisa membuat urine tampak berbusa.

6. Kondisi Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan kencing berbusa, di antaranya:

  • Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak ginjal dan menyebabkan proteinuria.
  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan protein bocor ke dalam urine.
  • Penyakit Jantung: Gangguan pada jantung yang mempengaruhi aliran darah juga dapat berdampak pada fungsi ginjal.

7. Kelebihan Kelembapan pada Urine

Dalam beberapa kasus, kencing berbusa bisa disebabkan oleh kelebihan kelembapan di sekitar organ reproduksi, yang mempengaruhi aliran urine dan menghasilkan busa saat buang air kecil. Ini bisa terjadi pada wanita yang baru saja selesai menstruasi atau setelah berhubungan intim.

8. Pengaruh Gaya Hidup dan Pola Makan

Kebiasaan gaya hidup dan pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan ginjal dan menyebabkan kencing berbusa. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah:

  • Makanan tinggi garam: Diet tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat merusak ginjal.
  • Kurangnya konsumsi cairan: Selain dehidrasi, kurangnya konsumsi cairan juga bisa menyebabkan urine menjadi lebih pekat dan berbusa.

Jika Anda mengalami kencing berbusa yang berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai dengan gejala lain, segera hubungi dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat.

Cara Mengatasi Kencing Berbusa

Mengatasi kondisi ini membutuhkan langkah yang sesuai berdasarkan diagnosis penyebab utamanya. Berikut adalah beberapa cara mengatasi kencing berbusa yang efektif:

1. Tingkatkan Asupan Cairan

Dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kencing berbusa. Ketika tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat, sehingga tampak berbusa.

  • Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari, atau lebih jika Anda banyak berkeringat.
  • Hindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol berlebihan karena dapat menyebabkan dehidrasi.

2. Atasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Jika kencing berbusa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), diperlukan pengobatan dengan antibiotik sesuai resep dokter.

  • Pastikan untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan untuk mencegah infeksi kambuh.
  • Jaga kebersihan organ intim dan hindari menahan buang air kecil terlalu lama.

3. Kontrol Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal, seperti proteinuria atau sindrom nefrotik, memerlukan penanganan medis khusus.

  • Konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan urine dan tes fungsi ginjal.
  • Hindari konsumsi makanan tinggi garam, protein berlebih, dan zat aditif yang dapat memperburuk kondisi ginjal.
  • Dokter mungkin meresepkan obat seperti ACE inhibitors atau ARBs untuk melindungi ginjal.

4. Kelola Gula Darah dan Tekanan Darah

Diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol dapat merusak ginjal dan menyebabkan kencing berbusa.

  • Untuk penderita diabetes, pantau kadar gula darah secara rutin dan ikuti pola makan sehat rendah gula.
  • Jika Anda memiliki hipertensi, konsumsi obat penurun tekanan darah sesuai arahan dokter, serta kurangi makanan tinggi natrium.

CTA Konsultasi Dokter Online

5. Konsumsi Obat yang Tepat

Beberapa obat, seperti diuretik atau suplemen tertentu, dapat menyebabkan kencing berbusa sebagai efek samping.

  • Diskusikan dengan dokter jika Anda curiga obat yang Anda konsumsi menjadi penyebab. Dokter dapat menyesuaikan dosis atau mengganti obat jika diperlukan.

6. Perbaiki Pola Makan

Pola makan yang buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan yang mendasari kencing berbusa.

  • Konsumsi makanan kaya serat, seperti buah dan sayuran, untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan ginjal.
  • Batasi asupan protein berlebihan jika Anda memiliki gangguan ginjal.

7. Hindari Menahan Buang Air Kecil

Kebiasaan menahan buang air kecil dapat memicu infeksi saluran kemih yang menyebabkan kencing berbusa.

  • Pastikan untuk buang air kecil secara teratur, terutama setelah mengonsumsi cairan dalam jumlah besar.

8. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Jika kencing berbusa berlangsung lama atau disertai gejala lain seperti pembengkakan tubuh, nyeri, atau urine berdarah, segera lakukan pemeriksaan medis.

  • Dokter mungkin akan merekomendasikan tes urine lengkap atau tes darah untuk menentukan penyebabnya.
  • Pemeriksaan fungsi ginjal (eGFR) atau biopsi ginjal mungkin diperlukan jika ada indikasi kerusakan ginjal.

9. Hindari Stres Berlebih

Stres berlebihan dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk fungsi ginjal.

  • Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.
  • Tidur yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih Terbaik di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Atasi infeksi saluran kemih (ISK) dengan cepat dan tepat di Klinik Utama Pandawa, solusi terbaik untuk kesehatan Anda! 

Dengan dukungan dokter spesialis dan fasilitas modern, kami memberikan diagnosis akurat serta perawatan efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jangan biarkan ISK mengganggu aktivitas dan kenyamanan Anda sehari-hari. 

Klinik Utama Pandawa juga menjamin privasi pasien dan pelayanan yang ramah serta profesional. Segera jadwalkan konsultasi sekarang dan kembalikan kenyamanan hidup Anda bersama Klinik Utama Pandawa! Klik link di bawah ini!

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • NM Northwestern Medicine (2024), Foamy Urine: What’s Normal, What’s Not, When to Call Your Physician.
  • Manchester Urology Associates (N/A), Foamy Urine: What It Means and When to See a Doctor.
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.