Keluar darah saat kencing tapi bukan haid tentu saja bisa menimbulkan rasa panik dan kebingungan. Adanya darah dalam urine tapi bukan menstruasi, penyebabnya bisa dari berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan saluran kemih. Penting untuk memahami potensi penyebabnya dan langkah apa yang harus Anda ambil.
Berikut adalah beberapa penyebab yang mungkin dapat menyebabkan keluar darah saat kencing tapi bukan haid:
ISK adalah infeksi yang menyerang bagian mana pun dari sistem saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Gejalanya bisa berupa rasa panas saat buang air kecil, sering buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, dan keluar darah saat buang air kecil. Terkadang penyakit ini juga menyebabkan kencing berbusa.
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Gejalanya bisa berupa nyeri panggul yang parah, infertilitas, dan keluar darah saat buang air kecil.
Sistitis interstitial adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada dinding kandung kemih. Gejalanya bisa berupa nyeri panggul, sering buang air kecil, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
Beberapa obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, dan warfarin, dapat meningkatkan risiko keluar darah saat buang air kecil.
Olahraga berat dapat menyebabkan kerusakan kecil pada sel darah merah di ginjal, menyebabkan keluar darah saat buang air kecil yang umumnya bersifat sementara.
Penting untuk Anda ingat bahwa ini hanya beberapa kemungkinan penyebab keluar darah saat buang air kecil di luar haid. Jika Anda mengalami gejala ini, segera periksakan diri
ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes, seperti tes urine dan tes darah, untuk menentukan penyebabnya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Keputihan Wanita, Mana yang Berbahaya?
Kencing berdarah, atau hematuria, tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius. Meskipun dalam beberapa kasus, seperti setelah aktivitas fisik yang berat, hematuria dapat hilang dengan sendirinya, penting untuk segera mencari evaluasi medis.
Penyebab kencing berdarah dapat bervariasi dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, trauma, hingga kondisi yang lebih serius seperti tumor atau penyakit ginjal.
Hanya melalui diagnosis yang tepat oleh profesional kesehatan penyebabnya dapat teridentifikasi dan tertangani dengan benar. Menunda pemeriksaan medis dapat memperburuk kondisi yang mendasari dan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda mengalami keluarnya darah saat kencing tetapi bukan karena haid, langkah pertama yang harus Anda ambil adalah segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Dokter akan melakukan serangkaian tes, termasuk analisis urin, kultur urin, dan mungkin pencitraan seperti ultrasound atau juga CT scan untuk mengidentifikasi penyebab hematuria (darah dalam urin).
Penyebab umum dapat mencakup infeksi saluran kemih (ISK), endometriosis, trauma pada saluran kemih, atau kondisi medis yang lebih serius seperti tumor atau penyakit ginjal.
Pengobatan akan tergantung pada penyebabnya misalnya, ISK biasanya diobati dengan antibiotik, sementara endometriosis mungkin memerlukan obat hormonal hingga operasi.
Selain perawatan medis, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan. Minum banyak air putih dapat membantu mengeluarkan bakteri atau partikel kecil dari saluran kemih.
Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti kafein, alkohol, dan makanan pedas. Menjaga kebersihan pribadi dengan baik, termasuk membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil, juga dapat membantu mencegah infeksi.
Baca Juga: Apakah Kencing Berdarah Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
Di Klinik Utama Pandawa, infeksi saluran kemih (ISK) kami tangani dengan pendekatan medis yang komprehensif dan efektif. Pasien akan menjalani diagnosis menyeluruh yang mencakup analisis urin dan pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis.
Berdasarkan hasil diagnosis, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai untuk mengatasi infeksi. Selain itu, Klinik Utama Pandawa memberikan edukasi mengenai perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mencegah kekambuhan, seperti menjaga hidrasi yang baik dan praktik kebersihan yang tepat.
Dengan fasilitas yang modern dan tenaga medis yang berpengalaman, Klinik Utama Pandawa memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang optimal dan tindak lanjut yang pasien perlukan untuk memantau kesembuhan dan mencegah infeksi berulang.
