Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
0811-742-777
Blog Details Image

Kandidiasis: Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Infeksi Jamur ini

Kandidiasis adalah salah satu infeksi jamur yang sering terjadi pada tubuh manusia, yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, alat vital, hingga organ dalam. 

Meskipun sering dianggap sebagai masalah kesehatan ringan, jika tidak ditangani dengan benar, kandidiasis dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius.

Penyebab Kandidiasis

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida, terutama spesies Candida albicans

Jamur ini sebenarnya secara alami hidup di tubuh manusia dalam jumlah kecil, di kulit, mulut, saluran pencernaan, dan vagina. 

Biasanya, keberadaan Candida tidak menimbulkan masalah karena sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mikroorganisme lain menjaga populasinya tetap terkendali. 

Namun, ketika keseimbangan ini terganggu, Candida dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi yang disebut kandidiasis. Berikut adalah beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kandidiasis:

  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan HIV/AIDS, diabetes yang tidak terkontrol, kanker, atau yang menjalani pengobatan imunosupresan (seperti kortikosteroid atau kemoterapi) lebih rentan terhadap kandidiasis.
  • Penggunaan Antibiotik: Antibiotik membunuh bakteri, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme alami dalam tubuh, memungkinkan Candida tumbuh berlebihan.
  • Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan Candida.
  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Pil KB dan terapi hormon tertentu dapat meningkatkan risiko kandidiasis vagina.
  • Kehamilan: Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kandidiasis vagina.
  • Kebersihan yang Buruk: Meskipun bukan penyebab utama, kebersihan yang buruk dapat memperburuk kondisi kandidiasis kulit.
  • Pakaian Ketat dan Lembap: Pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat dapat menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat, ideal bagi pertumbuhan jamur.

Gejala yang Muncul Akibat Kandidiasis

Gejala kandidiasis bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut rincian gejala kandidiasis berdasarkan jenisnya:

1. Kandidiasis Oral (Oral Thrush)

Kandidiasis oral memengaruhi mulut dan terkadang tenggorokan. Gejala yang umum meliputi:

  • Bercak putih seperti krim: Muncul di lidah, pipi bagian dalam, gusi, langit-langit mulut, dan terkadang di tenggorokan. Bercak ini bisa diangkat, tetapi area di bawahnya mungkin merah dan berdarah.
  • Kemerahan atau nyeri: Area yang terinfeksi mungkin terasa merah, nyeri, atau perih.
  • Rasa seperti kapas di mulut: Beberapa orang menggambarkan sensasi seperti ada kapas di mulut mereka.
  • Kesulitan menelan: Jika infeksi menyebar ke tenggorokan, dapat menyebabkan kesulitan menelan atau rasa sakit saat menelan.
  • Luka pada sudut mulut (angular cheilitis): Sudut mulut bisa pecah-pecah, merah, dan nyeri.
  • Hilangnya indera perasa: Pada beberapa kasus, kandidiasis oral dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh indera perasa.

2. Kandidiasis Vagina (Infeksi Jamur Vagina)

Ini adalah jenis kandidiasis yang paling umum pada wanita. Gejalanya meliputi:

  • Gatal, terbakar, dan iritasi pada vagina dan vulva: Ini adalah gejala yang paling umum dan seringkali sangat mengganggu.
  • Keputihan yang kental, putih, seperti keju cottage: Keputihan ini biasanya tidak berbau, tetapi bisa sangat banyak. Terkadang juga menyebabkan keputihan berwarna kuning.
  • Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia): Infeksi dapat menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seksual.
  • Kemerahan dan bengkak pada vulva: Area di sekitar vagina mungkin terlihat merah dan bengkak.
  • Rasa terbakar saat buang air kecil: Meskipun lebih jarang, beberapa wanita juga mengalami rasa terbakar saat buang air kecil.

3. Kandidiasis Kulit (Kandidiasis Kutaneus)

Kandidiasis kulit memengaruhi area kulit, terutama lipatan kulit. Gejalanya meliputi:

  • Ruam merah dengan lepuh kecil: Ruam kulit bisa berupa bercak merah dengan benjolan kecil (papula) atau lepuh kecil (pustula).
  • Gatal dan perih: Ruam biasanya terasa gatal dan perih.
  • Kulit pecah-pecah atau bersisik: Kulit di area yang terinfeksi bisa kering, pecah-pecah, atau bersisik.
  • Lokasi umum: Lipatan kulit (ketiak, selangkangan, di bawah payudara, di antara jari-jari), area popok pada bayi, dan di antara jari kaki.

4. Kandidiasis Invasif

Ini adalah bentuk kandidiasis yang paling serius dan terjadi ketika jamur Candida memasuki aliran darah dan menyebar ke organ-organ internal. Gejala kandidiasis invasif sangat bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi dan bisa meliputi:

  • Demam dan menggigil: Ini adalah gejala umum infeksi.
  • Nyeri otot atau sendi: Jika infeksi menyebar ke otot atau sendi.
  • Sakit kepala: Jika infeksi memengaruhi otak atau selaput otak.
  • Infeksi organ spesifik: Gejala akan berbeda tergantung organ yang terinfeksi (misalnya, infeksi jantung, ginjal, atau mata).

Dengan memahami gejala-gejala kandidiasis ini, Anda dapat lebih waspada dan mencari bantuan medis di klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat yang tepat jika diperlukan.

CTA Konsultasi Dokter Online

Pengobatan yang Tepat

Pengobatan kandidiasis yang tepat bergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Tujuan pengobatan adalah untuk memberantas infeksi jamur dan mencegah komplikasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengobatan kandidiasis berdasarkan jenisnya:

1. Kandidiasis Oral (Oral Thrush)

  • Obat Antijamur Topikal: Untuk kasus ringan hingga sedang, dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur topikal, seperti:
    • Nistatin: Tersedia dalam bentuk obat kumur atau suspensi yang dioleskan di dalam mulut.
    • Mikonazol: Tersedia dalam bentuk gel oral yang dioleskan pada area yang terinfeksi.
    • Klotrimazol: Tersedia dalam bentuk tablet hisap yang dilarutkan perlahan di mulut.
  • Obat Antijamur Sistemik (Oral): Untuk kasus yang lebih parah atau jika infeksi tidak merespon pengobatan topikal, dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral, seperti:
    • Flukonazol: Tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet.
    • Itrakonazol: Tersedia dalam bentuk kapsul atau cairan.

2. Kandidiasis Vagina (Infeksi Jamur Vagina)

  • Obat Antijamur Topikal: Tersedia dalam bentuk krim, salep, supositoria (obat yang dimasukkan ke dalam vagina), atau tablet vagina. Contoh obat antijamur topikal meliputi:
    • Klotrimazol
    • Mikonazol
    • Butokonazol
    • Terconazole
  • Obat Antijamur Oral: Untuk infeksi yang lebih parah atau berulang, dokter mungkin meresepkan flukonazol dalam dosis tunggal.

3. Kandidiasis Kulit (Kandidiasis Kutaneus)

  • Obat Antijamur Topikal: Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan krim, salep, atau bedak antijamur yang dioleskan langsung ke area yang terinfeksi. Contoh obat antijamur topikal meliputi:
    • Klotrimazol
    • Mikonazol
    • Ketokonazol
    • Ekonazol
  • Menjaga Area Tetap Kering dan Bersih: Penting untuk menjaga area yang terinfeksi tetap kering dan bersih untuk mempercepat penyembuhan.

4. Kandidiasis Invasif

Ini adalah bentuk infeksi yang paling serius dan memerlukan pengobatan dengan obat antijamur intravena (IV) di rumah sakit. Beberapa obat antijamur IV yang umum digunakan meliputi:

  • Flukonazol
  • Amfoterisin B
  • Ekinokandin (seperti kaspofungin atau mikafungin)

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai. Jangan mencoba mendiagnosis atau mengobati diri sendiri.

Atasi Kandidiasis dengan Pengobatan Terbaik di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Atasi kandidiasis dengan pengobatan terbaik di Klinik Utama Pandawa, tempat yang tepat untuk perawatan kesehatan kewanitaan Anda! 

Dengan pendekatan medis yang teruji dan didukung oleh dokter spesialis berpengalaman, kami memberikan solusi yang efektif dan aman untuk mengatasi infeksi jamur pada area intim. 

Jangan biarkan kandidiasis mengganggu kenyamanan Anda, segera lakukan konsultasi dan rasakan perbedaannya hanya di Klinik Utama Pandawa.

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • CDC (2024), Candidiasis Basics.
  • Brittanica (2025), candidiasis pathology.
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.