Dermatitis herpetiformis adalah salah satu jenis dermatitis suatu kondisi kulit kronis yang memerlukan perhatian medis untuk pengelolaannya.
Pernahkah Anda mengalami ruam gatal, melepuh, dan terasa seperti terbakar di area tubuh seperti siku, lutut, atau punggung bawah? Jika ya, Anda mungkin perlu mewaspadai dermatitis herpetiformis (DH).
DH adalah penyakit autoimun yang jarang terjadi, menyerang individu yang memiliki sensitivitas terhadap gluten.
Gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley, memicu reaksi sistem kekebalan yang menyerang kulit, menghasilkan ruam gatal dan melepuh.
Penyebab utama DH adalah reaksi autoimun terhadap konsumsi gluten pada orang dengan sensitivitas gluten atau penyakit celiac. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan dermatitis herpetiformis meliputi:
Sebagian besar penderita DH juga memiliki penyakit celiac, meskipun gejala pencernaannya mungkin tidak selalu terlihat.
Konsumsi rutin makanan berbasis gluten, terutama dalam jumlah besar, meningkatkan risiko reaksi autoimun yang memicu DH.
Kondisi ini sering muncul pada usia dewasa muda hingga pertengahan (30–40 tahun). Namun, DH dapat terjadi pada usia berapa pun.
Penderita DH sering kali memiliki gangguan autoimun lain, seperti:
Kekurangan nutrisi seperti zinc, selenium, atau vitamin D akibat malabsorpsi pada penyakit celiac dapat memperburuk gejala DH.
Baca Juga: Dermatitis Popok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Dermatitis herpetiformis adalah kondisi kulit kronis yang ditandai oleh ruam gatal dan lepuh. Ruam ini biasanya muncul dalam kelompok-kelompok kecil dan terasa sangat gatal. Berikut adalah gejala umum dermatitis herpetiformis:
Diagnosis dini dan pengelolaan dengan diet bebas gluten dapat membantu mencegah gejala dan komplikasi lebih lanjut.
Dermatitis herpetiformis tidak menular. Kondisi ini adalah penyakit autoimun yang terkait dengan sensitivitas terhadap gluten dan penyebabnya bukan dari infeksi bakteri, virus, atau jamur yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Meskipun dermatitis herpetiformis memerlukan perhatian medis dan pengelolaan yang tepat, tidak ada risiko penularan kepada orang lain melalui kontak fisik atau berbagi barang pribadi.
Pengobatan yang tepat dan mengikuti diet bebas gluten dapat membantu mengendalikan kondisi ini dan mengurangi gejala yang Anda alami.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati penyakit ini:
Dokter mungkin meresepkan obat tambahan untuk membantu mengatasi gejala:
Penting untuk bekerja sama dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk memastikan pengelolaan yang efektif dan mengurangi risiko komplikasi. Dengan pengelolaan yang tepat, gejala DH dapat terkendali dan kualitas hidup pasien akan dapat meningkat.
Baca Juga: Catat, Ini Perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis
Klinik Utama Pandawa adalah solusi terbaik untuk mengatasi dermatitis dengan pendekatan holistik dan perawatan medis terkini. Klinik Utama Pandawa menyediakan berbagai layanan, termasuk diagnosis akurat, perawatan topikal dan sistemik, serta terapi cahaya yang efektif untuk berbagai jenis dermatitis seperti dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dan dermatitis kontak.
Dengan tim dokter ahli yang berpengalaman dan fasilitas medis modern, Klinik Utama Pandawa memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang personal dan komprehensif untuk mengembalikan kesehatan dan kenyamanan kulit mereka.