Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
klinikpandawa@gmail.com
0811-742-777
Blog Details Image
December 16, 2024

Dermatitis Herpetiformis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Dermatitis herpetiformis adalah salah satu jenis dermatitis suatu kondisi kulit kronis yang memerlukan perhatian medis untuk pengelolaannya.

Pernahkah Anda mengalami ruam gatal, melepuh, dan terasa seperti terbakar di area tubuh seperti siku, lutut, atau punggung bawah? Jika ya, Anda mungkin perlu mewaspadai dermatitis herpetiformis (DH).

DH adalah penyakit autoimun yang jarang terjadi, menyerang individu yang memiliki sensitivitas terhadap gluten.

Gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley, memicu reaksi sistem kekebalan yang menyerang kulit, menghasilkan ruam gatal dan melepuh.

Penyebab dan Faktor Risiko 

Penyebab utama DH adalah reaksi autoimun terhadap konsumsi gluten pada orang dengan sensitivitas gluten atau penyakit celiac. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan dermatitis herpetiformis meliputi:

1. Riwayat Penyakit Celiac

Sebagian besar penderita DH juga memiliki penyakit celiac, meskipun gejala pencernaannya mungkin tidak selalu terlihat.

2. Faktor Genetik

  • Riwayat keluarga dengan penyakit celiac atau DH meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini.
  • Kehadiran gen HLA-DQ2 atau HLA-DQ8 juga merupakan faktor risiko signifikan.

3. Konsumsi Gluten

Konsumsi rutin makanan berbasis gluten, terutama dalam jumlah besar, meningkatkan risiko reaksi autoimun yang memicu DH.

4. Usia

Kondisi ini sering muncul pada usia dewasa muda hingga pertengahan (30–40 tahun). Namun, DH dapat terjadi pada usia berapa pun.

5. Gangguan Autoimun Lainnya

Penderita DH sering kali memiliki gangguan autoimun lain, seperti:

  • Diabetes tipe 1
  • Penyakit tiroid autoimun (hipotiroidisme atau hipertiroidisme)
  • Vitiligo

6. Defisiensi Mikronutrien

Kekurangan nutrisi seperti zinc, selenium, atau vitamin D akibat malabsorpsi pada penyakit celiac dapat memperburuk gejala DH.

7. Faktor Lingkungan

  • Stres fisik atau emosional: Dapat memicu atau memperburuk gejala.
  • Infeksi bakteri atau virus: Beberapa infeksi dapat memengaruhi sistem imun dan memicu reaksi kulit.

Gejala Dermatitis Herpetiformis

Dermatitis herpetiformis adalah kondisi kulit kronis yang ditandai oleh ruam gatal dan lepuh. Ruam ini biasanya muncul dalam kelompok-kelompok kecil dan terasa sangat gatal. Berikut adalah gejala umum dermatitis herpetiformis:

  • Ruam seringkali muncul dalam kelompok-kelompok kecil, mirip dengan lepuh yang disebabkan oleh luka bakar ringan.
  • Gatal yang intens adalah ciri khas dari dermatitis herpetiformis dan jenis dermatitis lain, seperti dermatitis venenata.
  • Ruam sering muncul di area siku, lutut, punggung bawah, kulit kepala, belakang leher, bahu, dan bokong.
  • Sensasi terbakar pada kulit, terutama pada area yang terkena ruam.
  • Kulit di sekitar ruam bisa menjadi kering dan bersisik.
  • Diare.
  • Masalah pencernaan lainnya yang sering menyertai.
  • Penurunan berat badan.

Diagnosis dini dan pengelolaan dengan diet bebas gluten dapat membantu mencegah gejala dan komplikasi lebih lanjut.

Apakah Dermatitis Herpetiformis Menular?

Dermatitis herpetiformis tidak menular. Kondisi ini adalah penyakit autoimun yang terkait dengan sensitivitas terhadap gluten dan penyebabnya bukan dari infeksi bakteri, virus, atau jamur yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. 

Meskipun dermatitis herpetiformis memerlukan perhatian medis dan pengelolaan yang tepat, tidak ada risiko penularan kepada orang lain melalui kontak fisik atau berbagi barang pribadi. 

Pengobatan yang tepat dan mengikuti diet bebas gluten dapat membantu mengendalikan kondisi ini dan mengurangi gejala yang Anda alami.

CTA Konsultasi Dokter Online

Cara Mengobati Dermatitis Herpetiformis

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati penyakit ini: 

1. Diet Bebas Gluten

  • Ini adalah pengobatan utama dan paling efektif untuk DH. Gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley, memicu reaksi sistem kekebalan yang menyebabkan ruam.
  • Dengan menghindari gluten secara ketat, reaksi tersebut berhenti dan ruam akan mereda dalam beberapa minggu.

2. Obat-obatan Pendukung

Dokter mungkin meresepkan obat tambahan untuk membantu mengatasi gejala:

  • Kortikosteroid: Digunakan dalam bentuk krim atau salep untuk meredakan peradangan dan gatal pada kulit.
  • Dapsone: Obat ini bekerja dengan menekan sistem kekebalan dan membantu mengendalikan ruam. Biasanya diminum dalam bentuk tablet.
  • Obat Antihistamin: Digunakan untuk meredakan gatal yang mengganggu, terutama di malam hari.

3. Menjaga Kesehatan Kulit

  • Meskipun gatal, menggaruk justru memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Kompres dingin pada area yang gatal dapat membantu meredakan sensasi gatal dan ketidaknyamanan.
  • Mandi dengan air hangat dan sabun lembut dapat membantu membersihkan kulit dan mengurangi gatal.
  • Kulit kering dapat memperburuk gatal. Gunakan pelembabap yang lembut dan hipoalergenik untuk menjaga kelembaban kulit.

4. Kelola Stres

  • Stres dapat memperburuk gejala DH. Praktekkan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam untuk membantu mengelola stres.

Penting untuk bekerja sama dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk memastikan pengelolaan yang efektif dan mengurangi risiko komplikasi. Dengan pengelolaan yang tepat, gejala DH dapat terkendali dan kualitas hidup pasien akan dapat meningkat.

Atasi Berbagai Jenis Dermatitis di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Klinik Utama Pandawa adalah solusi terbaik untuk mengatasi dermatitis dengan pendekatan holistik dan perawatan medis terkini. Klinik Utama Pandawa menyediakan berbagai layanan, termasuk diagnosis akurat, perawatan topikal dan sistemik, serta terapi cahaya yang efektif untuk berbagai jenis dermatitis seperti dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dan dermatitis kontak. 

Dengan tim dokter ahli yang berpengalaman dan fasilitas medis modern, Klinik Utama Pandawa memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang personal dan komprehensif untuk mengembalikan kesehatan dan kenyamanan kulit mereka.

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • NIH (2014), Dermatitis Herpetiformis.
  • WebMD (2023),Dermatitis Herpetiformis: How Do I Get Rid of It?
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.