Asthenozoospermia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Asthenozoospermia adalah salah satu kondisi yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan pria dan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Asthenozoospermia adalah kondisi medis di mana terdapat penurunan motilitas (pergerakan) sperma.
Motilitas sperma yang rendah berarti sperma tidak bergerak dengan cukup cepat atau tidak bergerak dengan cara yang benar untuk mencapai dan membuahi sel telur. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab umum infertilitas pria.
Penyebab dan Gejala Asthenozoospermia
Asthenozoospermia yang merupakan gangguan sperma ini, dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan umumnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala yang terlihat pada pria. Kebanyakan pria dengan kondisi ini tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah motilitas sperma sampai mereka mengalami kesulitan untuk memiliki anak.
1. Penyebab
Berikut adalah beberapa penyebab umum dari kondisi ini:
Infeksi: Infeksi pada sistem reproduksi pria, seperti epididimitis dan orkitis, dapat merusak sperma dan menyebabkan asthenozoospermia.
Varicocele: Varicocele adalah pembengkakan vena di skrotum. Hal ini dapat meningkatkan suhu skrotum, yang dapat merusak sperma dan menyebabkan asthenozoospermia.
Paparan toksin: Paparan toksin seperti alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang dapat merusak sperma dan menyebabkan asthenozoospermia.
Ketidakseimbangan hormon: Ketidakseimbangan hormon seperti testosteron dan FSH (follicle-stimulating hormone) dapat mengganggu produksi sperma dan menyebabkan asthenozoospermia.
Stres: Stres dapat mengganggu produksi sperma dan menyebabkan asthenozoospermia.
Faktor lain: Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan asthenozoospermia termasuk usia, obesitas, dan diabetes.
2. Gejala
Infertilitas: Gejala utama asthenozoospermia adalah infertilitas. Pria dengan asthenozoospermia mungkin mengalami kesulitan untuk menghamili pasangannya.
Rendahnya motilitas sperma: Gejala lain asthenozoospermia adalah rendahnya motilitas sperma. Hal ini dapat dideteksi dengan tes analisis sperma.
Pengidap asthenozoospermia, yaitu kondisi di mana sperma memiliki motilitas atau pergerakan yang rendah, tetap memiliki peluang untuk hamil, meskipun mungkin lebih sulit dibandingkan dengan pria yang memiliki sperma normal.
Motilitas sperma yang rendah dapat mengurangi kemampuan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur, tetapi tidak membuat kehamilan menjadi tidak mungkin.
Konsultasi dengan dokter andrologi adalah langkah penting untuk menentukan strategi terbaik yang sesuai dengan kondisi spesifik masing-masing pasangan.
Cara Mengatasi Asthenozoospermia
Pengobatan gangguan sperma seperti asthenozoospermia, atau kondisi di mana sperma memiliki motilitas yang rendah, membutuhkan pendekatan multifaset. Berikut adalah berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motilitas sperma:
1. Diet Sehat
Konsumsi Antioksidan: Makanan yang kaya antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, selenium, dan zinc dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Sumbernya termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Asam Lemak Omega-3: Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat meningkatkan kesehatan sperma.
Kurangi Lemak Trans: Hindari makanan yang tinggi lemak trans seperti makanan cepat saji dan makanan olahan.
2. Olahraga Teratur
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan keseluruhan dan produksi sperma. Namun, hindari olahraga berlebihan yang bisa berdampak negatif.
3. Berhenti Merokok dan Menghindari Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak kualitas sperma. Menghentikan kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan motilitas sperma.
4. Hindari Paparan Panas Berlebihan
Hindari penggunaan sauna, hot tub, atau mandi air panas yang terlalu sering, karena suhu tinggi dapat menurunkan produksi sperma.
5. Kurangi Stres
Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan produksi sperma. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan bisa membantu mengurangi stres.
6. Pengobatan Medis
Antibiotik: Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Obat Hormon: Jika kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, terapi hormon mungkin diperlukan.
7. Operasi
Jika asthenozoospermia disebabkan oleh varikokel, operasi untuk menghilangkan varikokel dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
8. Teknologi Reproduksi Berbantuan
Intrauterine Insemination (IUI): Sperma yang telah diproses ditempatkan langsung ke dalam rahim untuk meningkatkan peluang pembuahan.
In Vitro Fertilization (IVF): Sel telur dan sperma diambil dari pasangan, dan pembuahan dilakukan di laboratorium. Embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan kembali ke rahim.
Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI): Sperma dengan motilitas rendah diinjeksikan langsung ke dalam sel telur. Embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan ke rahim.
Pemeriksaan yang mendetail dan analisis sperma dengan spesialis dapat membantu menentukan penyebab asthenozoospermia dan langkah-langkah penanganan yang paling efektif.
Dengan pendekatan yang tepat dan disiplin dalam menjalani perubahan gaya hidup dan pengobatan, peluang untuk meningkatkan motilitas sperma dan mencapai kehamilan dapat meningkat.
Tempat Terbaik untuk Mengatasi Permasalahan Kejantanan di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa adalah tempat terbaik untuk mengatasi berbagai permasalahan kejantanan, termasuk asthenozoospermia, dengan pendekatan medis yang komprehensif dan teknologi terkini.
Didukung oleh tim dokter spesialis andrologi yang berpengalaman, Klinik Utama Pandawda menawarkan diagnosa yang akurat dan perawatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan motilitas sperma. Berbagai metode pengobatan modern tersedia untuk membantu pasangan mencapai kehamilan.
Dengan layanan yang profesional dan perawatan yang personal, Klinik Utama Pandawa menjamin privasi, kenyamanan, dan hasil optimal bagi setiap pasien.
Referensi
Fertiltree (N/A), What is Asthenozoospermia? – Diagnosis, Causes and Treatment.
Shree IV Clinic (2021), What are the causes of Asthenozoospermia?